
5. Mengompromikan foto orang lain
Jangan mempublikasikan foto orang lain jika pengguna juga tidak ingin menjadi korban kejahatan. Pengguna dari segala usia harus memahami aturan dasar tersebut.
6. Foto bayi dari anak-anak pengguna
Orang tua sangat sering mengunggah informasi di web tentang anak-anaknya. Namun penting untuk diingat bahwa foto anak-anak dapat berpotensi mengakibatkan penindasan di kemudian hari.
7. Foto-foto barang mewah
Ini akan menunjukkan tingkat kekayaan atau menandai kemewahan seseorang kepada pihak asing. Bersama dengan alamat rumah dan geolokasi terkini pengguna akan menjadi ladang emas bagi pencuri yang berselancar mencari korban di internet.
8. Informasi tentang kehidupan pribadi
Informasi pribadi selalu dapat digunakan untuk merugikan seseorang. Misalnya, ini dapat digunakan untuk menebak kata sandi akun online, merencanakan penipuan, atau untuk berkenalan dengan anak pengguna dan mendapatkan kepercayaannya.
Mempublikasikan keluhan atau informasi pribadi tentang orang yang dicintai juga sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Kecanduan Internet
9. Pernyataan kritis tentang topik sensitif
Setiap orang tentu memiliki pandangannya sendiri atas setiap hal di dunia. Ada baiknya untuk tidak membagikan masalah yang diperdebatkan menyangkut agama, politik, hingga orientasi seksual di internet.
![Ilustrasi opini. [Markus Winkler/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/15/16770-ilustrasi-opini.jpg)
Hal ini dapat menyebabkan konflik yang dapat bergeser dari dunia maya ke dunia nyata atau merusak reputasi pengguna di mata lembaga pendidikan atau perusahaan potensial.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, para orang tua juga harus menjadi pengguna internet yang bijak dan memberi tahu kepada anak-anak apa saja yang tidak boleh dipublikasikan di internet dan alasannya.