Enggan Kalah dari Pfizer, Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Miliknya 90% Efekif

Selasa, 10 November 2020 | 13:00 WIB
Enggan Kalah dari Pfizer, Rusia Klaim Vaksin Covid-19 Miliknya 90% Efekif
Presiden Rusia Vladimir Putin. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia mengklaim bahwa vaksin virus Corona (Covid-19) miliknya memiliki tingkat efektivitas 90 persen, usai perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer membuat pengumuman bahwa vaksinnya berada pada tingkat kemanjuran di atas 90 persen dalam uji coba.

Vaksin yang disebut Sputnik V di Moskow, telah disetujui pada Agustus sebelum uji coba pada manusia selesai. Itu memicu kritik dan kontroversial dari pada ilmuwan.

Pengumuman dari Pfizer dianggap sebagai tanda potensial pertama dari vaksin yang efektif. Pasar saham juga bereaksi positif terhadap kabar tersebut.

Namun, Rusia tampaknya tidak akan tinggal diam. Kementerian Kesehatan Rusia mengklaim vaksin buatan negaranya sendiri memiliki tingkat efektivitas yang sama.

Vaksin Sputnik V milik Rusia. (Anadolu Agency/Sefa Karacan)
Vaksin Sputnik V milik Rusia. (Anadolu Agency/Sefa Karacan)

"Kami bertanggung jawab untuk memantau keefektifan vaksin Sputnik V di antara warga yang telah menerimanya sebagai bagian dari program vaksinasi massal," kata Oksana Drapkina, kepala lembaga penelitian resmi, seperti dikutip Dailymail, Selasa (10/11/2020).

Drapkina menambahkan bahwa vaksin tersebut juga memiliki efektivitas lebih dari 90 persen.

Kembali pada Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia telah menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19 dan mengklaim vaksin itu telah lulus semua tes yang diperlukan.

Putin mengatakan, vaksin menawarkan kekebalan berkelanjutan terhadap Covid-19 dan mengklaim anak perempuannya juga telah diberi suntikan vaksin. Rusia berencana untuk melakukan vaksinasi massal sebelum akhir 2020.

Meski begitu, faktanya Rusia belum merilis hasil apa pun dari uji Fase III yang biasanya berlangsung selama berbulan-bulan, untuk menguji kemanjuran suatu vaksin. Sebaliknya, pengumuman Pfizer pada 9 November didasarkan pada hasil uji coba Fase III.

Baca Juga: Diuji Tim Independen, Vaksin Pfizer Terbukti 90 Persen Ampuh Tangkal Corona

Seorang ilmuwan mengecam langkah Putin sebagai tindakan tidak etis karena vaksin yang diuji secara tidak tepat dapat memiliki efek buruk pada kesehatan masyarakat. Sementara para ilmuwan lain memperingatkan tidak ada data untuk mengetahui apakah vaksin Rusia efektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI