Usai Vaksinasi Covid-19, 36 Orang di AS Alami Kelainan Darah Langka

Rabu, 10 Februari 2021 | 11:30 WIB
Usai Vaksinasi Covid-19, 36 Orang di AS Alami Kelainan Darah Langka
Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19. [AFP/Jean Francois Monier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tetapi dalam beberapa kasus itu juga disebabkan oleh kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan secara keliru menyerang dan menghancurkan trombosit yang sehat.
Terkadang trombositopenia muncul setelah infeksi virus. Dalam kasus ini, biasanya diobati dengan transfusi trombosit.

Legaspi telah menerima perawatan tersebut, namun masih belum membaik 10 hari setelah dirawat di rumah sakit.

Beruntung Dr James Bussel, ahli trombositopenia imun (ITP), mengetahui kondisi Legaspi dan menghubungi dokternya di Elmhurst.

Berkat bantuannya, dalam dua hari jumlah trombosit Legaspi meningkat lebih dari 70.000 dan ia dipulangkan pada 2 Februari.

Petugas menunjukan stok trombosit di Laboratorium Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/1). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]
Ilustrasi petugas menunjukan stok trombosit. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

Dalam penelitian lain, Dr Bussel dan koleganya, Dr Eun-Ju Lee, mempelajari 15 kasus trombositopenia yang berkembang setelah orang mendapat vaksin Covid-19.

Meski penelitiannya masih ditinjau sebelum dipublikasikan, tim ahli tersebut mengatakan ada beberapa hubungan tidak hanya dengan vaksin Covid-19, tetapi vaksin secara lebih umum.

Dr Bussel, rekan-rekannya, pihak Pfizer, dan Moderna sedang mencoba mencari tahu siapa yang mungkin mengalami reaksi yang mengancam nyawa ini.

Para ahli menyarankan kelompok orang ini untuk tidak mendapatkan vaksin, seperti yang telah dilakukan pejabat Amerika Serikat untuk orang-orang dengan riwayat reaksi anafilaksis.

Baca Juga: Banyak Hoaks, Ketua Satgas Covid-19 IDI Jelaskan 5 Fakta Seputar Vaksinasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI