Dokumen-dokumen bersejarah, usia dan jenis kelamin kerangka, dan keberadaan sejumlah benda religius menunjukkan bahwa kerangka itu milik para biarawati yang terbunuh.
Artefak religius yang ditemukan mencakup artikel pakaian yang terkait dengan ordo St. Catherine, rosario kecil dengan manik-manik yang dipoles, rosario yang lebih besar untuk dikenakan di ikat pinggang, salib bertatahkan desain logam, dan dua medali.
"Saat Army Red menduduki kota dan wilayah, para tentara menjarah dan membakar gereja dan bangunan keagamaan. Para biarawati diperlakukan dengan kekejaman khusus," kata perwakilan IPN, seperti dikutip dari Live Science, Senin (8/3/2021).
Pada Februari 1945, pasukan Rusia mendatangi rumah sakit di Gdansk-Wrzeszcz, Olsztyn, dan Orneta, tempat para biarawati dalam ordo St. Catherine bertugas sebagai perawat.
Para tentara memukuli dan menikam pasien lalu menyerang para biarawati yang melakukan intervensi sehingga menyebabkan luka yang mengerikan.
Wajah Suster Rolanda dimutilasi dan bengkak hingga tidak bisa dikenali, sementara Suster Gunhilda ditembak tiga kali.
![Kerangka Biarawati dari Era Perang Dunia II Ditemukan. [INSTYTUT PAMICI NARODOWEJ]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/08/38651-kerangka-biarawati-dari-era-perang-dunia-ii-ditemukan.jpg)
Menurut IPN, Suster Krzysztofora meninggal setelah bertengkar dengan seorang tentara Soviet. Pada saat kematiannya, matanya dicungkil, lidahnya dipotong, dan ditikam dengan bayonet 16 kali.
Analisis DNA dari tujuh kerangka sedang dilakukan di Forensic Medicine Institute untuk mengonfirmasi identitas para biarawati tersebut.
Baca Juga: Arkeolog Ungkap Hewan Pembunuh sebelum Munculnya Dinosaurus