Waspadai 4 Risiko Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Pemerasan Seksual

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 11:14 WIB
Waspadai 4 Risiko Kebocoran Data Pribadi, Termasuk Pemerasan Seksual
Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]

Secara hukum, beberapa akademisi berpendapat bahwa perlindungan data pribadi adalah bagian dari hak asasi manusia.

Regulasi terkait seperti melalui UU Perlindungan Data Pribadi yang saat ini terhambat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sangat penting untuk segera direalisasikan di Indonesia.

Namun, sembari menanti hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membantu mencegah kebocoran atau peretasan data pribadi kita.

Salah satu cara terbaik adalah menggunakan sandi keamanan yang kuat di berbagai akun media sosial atau layanan digital lainnya, dengan menggabungkan huruf, angka dan simbol lainnya sehingga tidak mudah ditebak.

Sandi keamanan pun harus diperbaharui secara berkala, dan dibuat berbeda untuk setiap aplikasi atau platform. Selain itu, kode sementara termasuk One Time Password (OTP) harus selalu dirahasiakan dari orang lain.

Penggunaan aplikasi password manager yang aman seperti 1Password atau LastPass juga bisa menjadi opsi – kita tinggal menghafalkan satu kata sandi utama dan aplikasi akan mengelola kata sandi yang sangat rumit dan susah ditebak untuk berbagai akun yang kita miliki.

Kemudian, kita harus disiplin menjaga data diri baik milik kita sendiri, keluarga, maupun orang lain untuk tidak diumbar di media sosial.

Pastikan kita hanya memberi data diri pada pihak yang menjamin pengelolaan data pribadi kita dengan baik dan bertanggung jawab.

Terakhir, kita bisa ambil langkah keamanan yang lebih jauh lagi dengan mengaktifkan fitur seperti Two Factor Authentication (2FA) – di mana setelah memasukkan kata sandi, kita memerlukan kode tambahan yang dibuat secara acak dan hanya berlaku sekitar 30 detik.

Baca Juga: Jelang Presidensi G20, Indonesia Perlu Punya Badan Perlindungan Data Pribadi Independen

Kini telah banyak panduan di internet bagaimana menggunakan fitur 2FA ini melalui aplikasi seperti Authy atau Google Authenticator.

Dengan melakukan perlindungan data diri secara disiplin, kita bisa aman dalam bermedia digital dan risiko kebocoran data pribadi bisa kita minimalisir.

Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.

The Conversation

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI