Oleh karena itu, SSI merangkum lima tips mencari PMF dari tiga startup veteran Indonesia:
1. Lakukan uji pasar sesegera mungkin
Salah satu kesalahan utama startup adalah menunggu terlalu lama untuk menguji apakah pasar menerima produk mereka dengan baik atau tidak.
Menurut Grady Laksmono, Co-founder Moka dan Head of Selly di GoTo Financial, banyak founder startup yang menciptakan problem-problem yang sebenarnya tidak ada atau tidak signifikan di pasaran.
"Kita harus bisa membedakan antara ‘keyakinan’ dan ‘fakta’. Dan proses ini harus berjalan dengan cepat, apakah benar ada problem tersebut? Berapa orang yang benar-benar membutuhkan solusinya?" terangnya dalam keterangan resminya, Senin (6/12/2021).
Jika terlalu lama, dia menambahkan, hanya akan menghabiskan terlalu banyak sumber daya dan waktu untuk hal yang sia-sia.
![Ilustrasi Startup. [Gerd Altmann/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/27/57405-startup.jpg)
2. Lakukan A/B testing untuk menghitung dampak nyata
Dalam operasional startup, seringkali perusahaan menghadirkan fitur-fitur baru dengan harapan untuk menarik semakin banyak pengguna.
Namun, hal ini justru bisa menjadi distraksi dari tawaran utama startup.
Baca Juga: Kolaborasi Startup Penting untuk Bangun Ekosistem Pelayanan Kesehatan Digital
Fajar Budiprasetyo, Co-founder dan CTO HappyFresh, menyarankan startup untuk menjalankan A/B testing agar bisa menghitung dampak nyata dari sebuah promo/fitur/kemitraan baru.