![Meteorit Chelyabinsk. [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/05/26275-meteorit-chelyabinsk.jpg)
"Keduanya merupakan keanehan morfologi yang unik," tulis para ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di The European Physical Journal Plus, dikutip dari Space.com, Selasa (5/7/2022).
Analisis lebih lanjut menggunakan sinar-X mengungkapkan bahwa kristal terbuat dari lapisan grafit yang mengelilingi nanocluster pusat di jantung kristal.
Para peneliti mengusulkan bahwa kandidat yang paling mungkin untuk nanocluster ini adalah buckminsterfullerene (C60) atau polyhexacyclooctadecane (C18H12), sebuah molekul yang terbuat dari karbon dan hidrogen.
Tim ilmuwan menduga bahwa kristal terbentuk dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi yang diciptakan oleh meteor yang pecah, meskipun mekanisme pasti pembentukan masih belum jelas.
Di masa depan, para ilmuwan berharap untuk melacak sampel debu meteorit lain dari batuan luar angkasa lainnya untuk melihat apakah kristal ini umum ditemukan dari pecahan meteor.