Penurunan radiasi Matahari saat Gerhana juga dapat menyebabkan pendinginan atmosfer bagian atas.
Pendinginan ini dapat mempengaruhi struktur suhu ionosfer, berpotensi menyebabkan perubahan kepadatan dan ketinggian ionosfer.
2. Anomali Ionosfer
Perubahan mendadak pada kondisi ionosfer selama gerhana dapat menyebabkan terbentuknya anomali ionosfer, seperti lubang atau penipisan ionosfer.
Anomali ini dapat mengganggu sinyal radio dan sistem navigasi GPS, sehingga mempengaruhi komunikasi dan navigasi di wilayah yang terkena dampak.
3. Efek Propagasi
Perubahan kondisi ionosfer selama Gerhana dapat mengubah cara gelombang radio merambat melalui ionosfer.
Hal ini dapat menyebabkan pemudaran, penyerapan, dan pembiasan sinyal, sehingga mempengaruhi sistem komunikasi gelombang pendek dan satelit.
Gerhana Matahari memberikan kesempatan unik bagi para peneliti untuk mempelajari ionosfer dan responnya terhadap perubahan radiasi matahari secara tiba-tiba.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total 8 April Dikaitkan dengan Kisah Nabi Yunus, Begini Faktanya
Para ilmuwan dapat menggunakan berbagai instrumen, seperti ionosonde, penerima GPS, dan sistem radar, untuk mengukur dan memantau variasi ionosfer selama Gerhana, sehingga membantu meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika ionosfer.
Meskipun Gerhana Matahari dapat memberikan dampak nyata pada ionosfer, umumnya bersifat sementara dan terbatas pada wilayah yang mengalami gerhana.
Ionosfer biasanya kembali ke keadaan normal setelah peristiwa Gerhana selesai, dan tingkat radiasi Matahari kembali normal.