2. Sebut INAFIS bisa digunakan untuk menonaktifkan rekening bank
Pada tahun 20223 lalu, Mr Bert membuat pernyaataan yang menyebut bahwa data Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau INAFIS telah bocor sehingga mengungkap NIK, nama warga, nomor telepon hingga beberapa data pribadi lainnya.
Terkait pernyataannya ini, spesialis keamanan teknologi Vaksincom, Alfons Tanujaya menyebut bahwa INAFIS tidak bisa digunakan untuk membobol atau menonaktifkan akun pengguna.
Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi hanya jika credential mobile pengguna diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Credential mobile yang dimaksud ini mencakup kode OTP yang biasanya diterima pengguna.
3. Serangan ransomware BRI
Pernyataan kontroversial Mr Bert lainnya adalah mengenai serangan ransomware BRI yang ia sebut telah ia kumandangkan sejak tahun 2023 lalu. Dirinya dengan yakin menyebut jika data pribadi pengguna bank tersebut telah beredar dan dibocorkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dirinya pun sempat mengaku memiliki banyak data dengan ribuan password internal BRI yang digunakan oleh oknum tersebut sebagai bagian dari serangan ransomware.
Pernyataannya tersebut dibantah keras oleh konsultan Cybersecurity Teguh Aprianto melalui cuitan di akun X miliknya beberapa waktu lalu. Dirinya menyebut jika data ransomware yang menyerang BRI ini hanya berisi 1 file excel.
"Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, grup ransomware terkocak sepanjang masa," ujar konsultan Cybersecurity Teguh Aprianto.
Menjadi sorotan usai beberapa kali mengaku sebagai pakar IT yang menyebarkan berbagai berita hoaks, itu tadi deretan pernyataan kontroversial Mr Bert yang ramai dibicarakan di media sosial.