"Nggak ada satu poin pun, baik implisit atau eksplisit, yang menyatakan persetujuan dengan UU TNI ini. Sebaliknya, ada deretan kritik yang menunjukkan ketidaksetujuan. This is good. Ini bukan abu-abu. Ini soft-spoken," tambah @aria*******
"Yang pinter begini kok nggak kepilih, dicurangin, dibenci, dihina, ditakutin, dibuang, dibully. Jelas-jelas beliau pinter banget, setiap perkataan beliau pasti dikasih poin-poin pentingnya agar kita bisa mengerti. Yang kepilih malah nggak bisa berdebat, ditanya menghilang. Hadeh," timpal @cozy*******
"Tolong itu pemerintah coba jelasin gunanya ngesahin revisi UU TNI pakai Bahasa yang enak dibaca dan mudah dimengerti kayak gini. Jangan bisanya ngatain rakyat kampungan, goblok, anjing menggonggong. Coba sekali-kali jadi orang beretika dan bijak gitu loh, jangan nyusahin doang kerjaannya," sambung @kangk****
"Draft yang nggak bisa diakses dan ketok palu yang terlihat terburu-buru adalah warisan dari presiden sebelumnya. Jangan nyesel kalua kalian memilih keberlanjutan hasilnya juga pasti sama seperti sebelumnya. Semoga Pak Anies diberi Kesehatan," tulis @aidon********