"Bisnis ponsel diharapkan selesai pada 31 Juli, meskipun inventaris dari beberapa model yang ada mungkin masih tersedia setelah itu," tutup LG.
LG batal investasi di Indonesia
Konsorsium yang dipimpin LG, raksasa teknologi asal Korea Selatan, mengumumkan mundur dari proyek raksasa baterai kendaraan listrik di Indonesia beberapa waktu lalu.
Hengkangnya LG dari proyek ini diprediksi memukul mundur ambisi Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global, dengan bekal cadangan nikel terbesar di dunia.
Proyek Titan melibatkan LG Energy Solution (LGES), LG Chem, LX International Corp, dan beberapa perusahaan Indonesia, termasuk Indonesia Battery Corporation (IBC) yang merupakan perusahaan BUMN.
Rencananya Proyek Titan akan mencakup seluruh proses produksi baterai, mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katode, dan pembuatan sel baterai.
Tadinya LG akan berinvestasi senilai 11 triliun won, atau setara dengan 7,7 miliar dolar Amerika Serikat yang diperkirakan setara dengan Rp 129 triliun.