Suara.com - DANA dan Ant International kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dengan menargetkan 5.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk belajar bisnis dengan AI (kecerdasan buatan).
Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan perempuan penyandang disabilitas melalui pelatihan, pendampingan, dan kompetisi bisnis.
Tidak hanya itu, program ini juga membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor UMKM, mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Menurut data Kemenkop UKM pada 2024, terdapat 65 juta UMKM di seluruh Indonesia.
UMKM itu menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja.
Menariknya, lebih dari 60 persen total UMKM tersebut dimiliki dan dikelola oleh wanita.
Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA, percaya bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara.
"Pemberdayaan UMKM, terutama milik perempuan dan penyandang disabilitas, sangat penting untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun sayangnya, masih banyak tantangan yang mereka hadapi," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Dia menambahkan, survei internal kami pada 2024 menunjukkan bahwa 74 persen UMKM perempuan kesulitan mengakses pasar.
Baca Juga: Serat Optik : Tulang Punggung Transformasi Digital Indonesia, Ini Kata Para Ahli
Selain itu, 57 persen mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan.