Pasar Game Indonesia Tembus Rp 30 Triliun, Tapi Pengembang Lokal Cuma Kebagian Rp 750 Miliar

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 22:53 WIB
Pasar Game Indonesia Tembus Rp 30 Triliun, Tapi Pengembang Lokal Cuma Kebagian Rp 750 Miliar
Ilustrasi game. Foto: controller XBOX (Foto oleh FOX 1004/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein mengungkapkan bahwa valuasi pasar game global saat ini telah mencapai 187 miliar Dolar AS atau Rp 3.071 triliun. Angka ini bahkan dua kali lipat dari gabungan industri film dan musik.

Ia menerangkan, bahkan Indonesia sendiri mencatatkan nilai pasar game sebesar Rp 30 triliun, sekaligus tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-15 dunia. Sayang hanya 2,5 persen dari nilai pasar nasional dinikmati oleh pengembang lokal.

“Saat ini pemasukan pengembangan gim lokal hanya sebesar Rp 750 miliar per tahun atau setara hanya 2,5 persen dari pasar Indonesia sendiri. Berarti 97,5 persen memang larinya ke gim luar," katanya saat audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, dikutip dari siaran pers Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Selasa (20/5/2025).

Tak hanya itu, Shafiq menerangkan kalau industri game lokal juga terhambat pendanaan awal demi bersaing dengan produk asing di pasar Indonesia.

"Kemudian, industri lokal juga terhambat untuk akses pendanaan awal agar dapat bersaing dengan produk asing di pasar sendiri,” ungkap Shafiq.

Maka dari itu, dirinya menyebut kalau salah satu momen penting yang dinantikan oleh para pelaku industri game adalah ajang Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar pada 9–11 Oktober di Bali. Menurutnya, ajang ini menjadi sorotan internasional karena akan dihadiri pemain besar dunia.

“IGDX ini sudah masuk ke peta jalan global, Bu. Bahkan Sony PlayStation untuk pertama kalinya akan hadir tahun ini di IGDX Bali. Steam juga hadir pertama kali datang ke Indonesia itu di acara IGDX juga. Tahun ini, temanya PlayStation,” papar dia.

Menkomdigi Meutya Hafid sendiri membidik industri gim nasional sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, ini adalah sektor kreatif yang tak hanya menjanjikan nilai ekonomi tinggi, tetapi juga masa depan digital Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global.

Meutya menilai kalau industri game amat menjanjikan karena berpeluang terus meningkat. Maka dari itu, dirinya mengharapkan adanya upaya dari sana untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

Baca Juga: 10 Game Penghasil Uang Langsung ke DANA Tanpa Deposit, Cuan Dadakan!

"Tentu kita harus lihat juga kontribusi dari industri gim ini yang, menurut kami, dan kemarin kami sudah bicara juga dengan Ekraf (Ekonomi Kreatif), ini salah satu industri yang bisa kita dorong untuk membantu negara mencapai ekonomi menuju pertumbuhan ke 8 persen," papar Meutya.

Dirinya menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelaku industri. Menurutnya pemerintah tidak hanya melihat potensi industri gim dari sisi ekonomi, tetapi juga berusaha merancang kebijakan yang tepat sasaran melalui dialog langsung dengan pelaku industri.

“Kami percaya perlu memahami kebutuhan dan aspirasi dari para pelaku industri, tidak hanya gim lokal—kita menerima banyak sekali industri di sini—tetapi juga terkhusus hari ini dari gim lokal sebagai kunci untuk sinergi mewujudkan cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional tersebut,” umbar dia.

Sebagai langkah konkret, Dirjen Ekosistem Digital Kementerian Komdigi Edwin Hidayat Abdullah mengaku bakal meluncurkan program Innovation Hub di tiga kota meliputi Jakarta, Medan, dan Surabaya. Tujuannya, untuk mendukung pendirian studio baru dan pelatihan talenta.

Selain itu, Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) yang akan digelar pada 9–11 Oktober di Bali disiapkan sebagai puncak konsolidasi industri gim nasional.

“Gim ini juga untuk pengembangan. Sebenarnya kami ada program kerja sama, kami menyebutnya innovation hub, mendorong perusahaan-perusahaan baru untuk mengembangkan perusahaan gim dan juga pengembangan talenta," ungkap Edwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI