Suara.com - PT DCI Indonesia Tbk (DCI) dengan bangga mengumumkan peresmian JK6, gedung pusat data DCI yang ke-8 yang berlokasi di DCI H1 Campus, Cibitung, dengan kapasitas 36 megawatt.
Melalui JK6, DCI terus membuktikan sebagai penyedia pusat data lokal dengan standar global yang dipercaya klien-klien terbesar di dunia.
Gedung pusat data yang baru ini juga memperkuat posisi DCI sebagai pemimpin pasar pusat data nasional, dengan total kapasitas terpasang sebesar 119 Megawatt, yang diklaim terbesar di Indonesia.
Acara peresmian ini dihadiri oleh jajaran pejabat negara, termasuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Komunikasi dan Digital, Ibu Meutya Hafid;Ketua Umum KADIN Indonesia, Bapak Anindya Bakrie.
Dari 280 juta masyarakat Indonesia, 220 juta merupakan pengguna internet.
Pusat data kini menjadi tulang punggung ekonomi digital, mulai dari transaksi keuangan, layanan publik, komunikasi sehari-hari, hingga sistem-sistem vital yang digunakan oleh perusahaan di berbagai sektor, semuanya diproses dan disimpan di pusat data.
DCI Indonesia sendiri sudah menyediakan layanan pusat data bagi lebih dari 270 pelanggan, termasuk penyedia layanan cloud global, bank dan penyedia asuransi dalam negeri dan global, layanan konten, e-commerce dan berbagai perusahaan swasta dan BUMN lainnya.
JK6 merupakan bagian dari dukungan DCI terhadap target Pemerintah Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan, dengan infrastruktur digital seperti pusat data sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
Ini dikarenakan strategi hilirisasi digital pemerintah membutuhkan pusat data.
Baca Juga: Ada Korupsi PDNS, Komdigi Pastikan Proyek Pusat Data Nasional Jalan Terus
Tanpa pusat data berdaya tinggi dan berstandar global, mustahil memproses, menyimpan, dan menganalisis data dalam skala masif untuk memberikan nilai tambah bagi bisnis, pemerintah, dan masyarakat, terutama di era AI yang menuntut komputasi tinggi sekaligus kedaulatan data nasional.
JK6 merupakan pusat data terbesar di Indonesia saat ini dan AI-ready untuk mendukung komputasi tinggi melalui teknologi liquid cooling.
JK6 dibangun dengan standar global dan terbukti kualitasnya karena sudah beroperasi untuk melayani salah satu penyedia layanan cloud global.
DCI mendorong perkembangan kompetensi SDM lokal dalam industri pusat data Indonesia, baik dari bidang teknik sipil, mekanik, listrik, dan lain-lain.
DCI membawa misi untuk membangun infrastruktur pusat data kelas dunia di dalam negeri.
Dengan pengalaman operasional tanpa henti (100 persen power uptime) sejak mulai beroperasi di tahun 2013 dan kepercayaan dari berbagai perusahaan global, DCI membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu berdiri sejajar dengan pemain global.
“Kami membuktikan bahwa anak bangsa mampu memimpin industri dengan berbagai pemain internasional," ujar Toto Sugiri, Founder dan CEO PT DCI Indonesia Tbk. dalam keterangan resminya, Sabtu (7/6/2025).
![PT DCI Indonesia JK6 Launching, belum lama ini. [DCI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/07/83382-pt-dci-indonesia-jk6-launching.jpg)
Menurutnya, pusat data dikembangkan dengan 100 persen keahlian lokal, namun memenuhi ekspektasi klien-klien internasional.
"Pusat data yang dibangun DCI adalah salah satu fondasi bangsa untuk membangun ekosistem digital dan AI dalam negeri yang kuat,” tambah dia.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, memandang infrastruktur memang bukan satu-satunya penentu kemajuan bangsa, tapi tanpa infrastruktur, bangsa ini tidak akan pernah bisa maju.
Menurutnya, pemerintah siap memberikan dukungan penuh terhadap upaya transformasi digital melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan sektor swasta.
"Saya mengapresiasi DCI Indonesia yang sejak 2013 telah menjadi pelopor dan kini pemimpin industri data center nasional," kata.
Dengan hadirnya fasilitas JK6, AHY mengungkapkan, DCI menambah 36 megawatt baru dan terus menunjukkan visi besar sebagai national, regional, bahkan global leader.
"Karena sebagaimana manusia butuh oksigen untuk bernapas, bangsa ini juga tak bisa maju tanpa fondasi data yang kuat," ucapnya.
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia juga menambahkan, peluncuran pusat data JK6 oleh DCI Indonesia hari ini bukan hanya pencapaian korporasi, tetapi juga bukti bahwa Indonesia semakin siap menjadi kekuatan digital regional.
"Di tengah proyeksi lonjakan kebutuhan global terhadap layanan data center, yang diprediksi mencapai 180 gigawatt pada tahun 2030, kehadiran JK6 memperkuat posisi strategis kita dalam ekosistem digital dunia," jelasnya.
Dia menambahkan, pusat data kini menjadi pelabuhan digital yang menopang transformasi sektor-sektor prioritas.
Meutya Hafid, menerangkan, untuk itulah strategi hilirisasi digital harus terus didorong, melalui kebijakan sandbox yang progresif, akselerasi startup nasional, kemitraan pentahelix, dan pembenahan kelembagaan.
"Dengan langkah konkret ini, kita tidak hanya membangun infrastruktur digital, tetapi juga nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan," ungkapnya.
Melalui peluncuran JK6, DCI tidak hanya memperluas kapasitas pusat data nasional, tetapi juga menjadi standar acuan dalam membangun ekosistem digital yang berdaulat, andal, dan kompetitif secara global.
JK6 adalah simbol nyata sinergi antara kemampuan lokal dan visi global, serta komitmen berkelanjutan DCI dalam mendukung agenda hilirisasi digital dan visi Indonesia Emas 2045.