Suara.com - Google telah memberhentikan lebih dari sepertiga manajernya yang mengawasi tim kecil di divisi.
Adapun, seorang eksekutif mengatakan pemangkasan di level manajer dikarenakan, perusahaan tengah berfokus pada efisiensi di seluruh organisasi.
"Saat ini, kami memiliki 35% lebih sedikit manajer, dengan lebih sedikit bawahan langsung dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jadi, ada banyak kemajuan pesat di sana,"kata Brian Welle, wakil presiden analisis dan kinerja SDM dilansir dari CNBC International, Kamis (28/8/2025).
Welle mengatakan, pengurangan manajer ini dikarenakan untuk mengurangi birokrasi, serta menjalankan perusahaan dengan lebih efisien.
"Ketika kami melihat seluruh populasi kepemimpinan kami, yaitu manajer, direktur, dan VP, kami ingin mereka menjadi persentase yang lebih kecil dari keseluruhan tenaga kerja kami seiring waktu," katanya.
Kata Brian Welle, 35 persen pengurangan level manajer ini mengacu pada jumlah manajer yang mengawasi kurang dari tiga orang.
![CEO Google Sundar Pichai . [Fabrice Coffrini/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/13/42417-ceo-google-sundar-pichai.jpg)
Padahal, beberapa dari manajer tersebut tetap bekerja di perusahaan sebagai kontributor individu.
Sementara itu, CEO Google, Sundar Pichai menekankan kembali perlunya perusahaan untuk menjadi lebih efisien.
Seiring dengan peningkatan skala perusahaan sehingga kita tidak menyelesaikan semuanya dengan pengurangan karyawan
Baca Juga: Mapmaster.AI: Selamatkan Profil Google Bisnis Anda dari Penipuan dan Suspensi!
Sebagai informasi, Google mengurangi sekitar 6 persen tenaga kerjanya pada tahun 2023, dan telah menerapkan pemangkasan di berbagai divisi sejak saat itu.
Sementara itu, Kepala keuangan Alphabet, Anat Ashkenazi mengatakan akan terus mendorong pemangkasan biaya Google.
Untuk itu, perusahaan telah memperlambat perekrutan, serta meminta karyawan untuk bekerja lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.
Tidak hanya itu, perusahaan juga menawarkan program pengunduran diri sukarela.
Adapun, sebanyak 5 persen mengambil program pensiun dini dibandingkan harus kena pemutusan hubungan kerja.
"Banyak upaya telah dilakukan untuk menerapkan program VEP, dan saya senang kami telah melakukannya Program ini memberi orang-orang wewenang, dan saya senang melihatnya berjalan dengan baik," tandasnya.