ISS Pensiun! NASA Akan Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa Raksasa ke 'Kuburan Satelit' pada 2031

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 03 November 2025 | 17:33 WIB
ISS Pensiun! NASA Akan Jatuhkan Stasiun Luar Angkasa Raksasa ke 'Kuburan Satelit' pada 2031
Stasiun Luar Angkasa Internasional dijadwalkan untuk dideorbit pada tahun 2031 (NASA)

Suara.com - International Space Station (ISS), stasiun luar angkasa yang selama dua setengah dekade menjadi rumah bagi para astronot dari berbagai negara, akan memasuki masa pensiun.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa ISS akan dideorbit atau dijatuhkan ke wilayah terpencil Samudra Pasifik yang dikenal sebagai Point Nemo, lokasi yang dijuluki sebagai kuburan satelit paling sunyi di Bumi.

Mengutip laporan dari Live Science (2/11/2025), stasiun luar angkasa berusia 25 tahun ini akan dipensiunkan pada akhir 2030, kemudian diarahkan untuk jatuh terkontrol ke wilayah laut yang tidak berpenghuni sekitar tahun 2031.

Dengan panjang lebih dari 100 meter dan bobot sekitar 460 ton, ISS akan menjadi objek terbesar yang pernah dikirim ke “pemakaman antariksa” tersebut.

Point Nemo, secara astronomis berada di koordinat 48°52.6′S 123°23.6′W, adalah titik lautan paling jauh dari daratan mana pun. Jaraknya lebih dari 2.600 kilometer dari pulau terdekat, termasuk Ducie Island dan Maher Island di Antarktika.

Karena letaknya yang sangat terpencil, kawasan ini dianggap sebagai lokasi paling aman untuk menjatuhkan serpihan satelit dan pesawat antariksa yang sudah tidak digunakan.

Sejak 1970-an, berbagai badan antariksa dunia telah menjatuhkan hampir 300 puing luar angkasa ke kawasan ini, termasuk stasiun Mir milik Rusia. Namun, ISS akan menjadi yang terbesar dan terberat yang pernah “dimakamkan” di titik tersebut.

Menurut analis puing luar angkasa dari European Space Agency (ESA), Stijn Lemmens, meninggalkan ISS terus mengorbit bukanlah pilihan yang aman.

Saat ini terdapat sekitar 40.000 objek buatan manusia yang mengelilingi Bumi. Semakin padat orbit, semakin besar risiko tabrakan antarpuing.

Baca Juga: 5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman

Jika tabrakan berantai terjadi, serpihan kecil dapat mempercepat kerusakan hingga menyebabkan kondisi orbit tidak lagi aman bagi satelit aktif. Fenomena ini dikenal sebagai Kessler Syndrome. Karena itu, membiarkan ISS tetap melayang di orbit justru dapat menimbulkan bencana.

Pada akhirnya, kita harus memastikan orbit tetap aman bagi generasi berikutnya,” kata Lemmens kepada Live Science (2/11/2025).

Ia menambahkan, wilayah laut seperti Point Nemo dipilih karena jauh dari rute kapal dan tanpa penghuni.

Tidak semua bagian ISS akan mencapai permukaan laut. Saat kembali memasuki atmosfer, stasiun luar angkasa ini akan mengalami pemanasan ekstrem yang memecahkannya menjadi beberapa bagian.

NASA menjelaskan bahwa kerusakan akan terjadi dalam tiga tahap: Panel surya dan radiator akan terlepas lebih dulu, bagian struktur utama dan modul akan pecah satu per satu, dan komponen paling keras dan padat akan menjadi bagian terakhir yang bertahan sebelum jatuh ke laut.

Sebagian besar material diperkirakan akan terbakar habis, namun komponen tertentu seperti rangka baja atau bagian truss kemungkinan akan selamat dan jatuh di area laut yang sudah ditentukan.

Untuk memastikan arah jatuh tepat sasaran, NASA akan menggunakan kapsul kargo SpaceX Dragon yang telah dimodifikasi secara khusus untuk melakukan “dorongan terakhir” agar ISS masuk ke jalur yang aman menuju Point Nemo.

Meski terdengar ekstrem, para ilmuwan menyatakan bahwa dampak lingkungan di kawasan Point Nemo relatif kecil.

Kawasan ini dikenal memiliki arus laut yang lemah, intensitas sinar UV yang sangat tinggi, dan minim pasokan nutrisi. Kondisi ini membuat wilayah tersebut memiliki biomassa dan keanekaragaman hayati sangat rendah.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa jumlah mikroba di permukaan laut sekitar Point Nemo merupakan salah satu yang terendah yang pernah tercatat. Inilah sebabnya kawasan tersebut dipilih sebagai lokasi pembuangan aman untuk pesawat antariksa.

Meski demikian, para pakar tetap mengingatkan bahwa pembuangan puing antariksa bukan solusi sempurna.

Peneliti baru-baru ini menemukan partikel aluminium misterius di atmosfer yang diperkirakan berasal dari pesawat antariksa yang terbakar saat masuk kembali. Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait polusi atmosfer akibat industri luar angkasa.

Kita menjaga ruang angkasa agar tidak tercemar. Tapi kita juga harus memastikan bahwa Bumi tidak menjadi tempat pembuangan sembarangan,” kata Lemmens.

ISS pertama kali dihuni secara permanen pada November 2000, menjadikannya salah satu proyek internasional paling ambisius dalam sejarah manusia.

Selama 25 tahun, stasiun ini menjadi tempat penelitian medis, teknologi, hingga eksperimen yang mendukung eksplorasi ruang angkasa jangka panjang.

Namun struktur besar ISS mulai menua, dan biaya perawatannya semakin meningkat. Karena itu, NASA serta mitra internasional sepakat untuk mengakhiri operasionalnya pada akhir dekade ini.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, stasiun luar angkasa itu akan memasuki Point Nemo sekitar 2031, menandai berakhirnya salah satu bab terpenting dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI