Suara.com - Penjelajah Mars milik NASA, Perseverance, kembali menemukan sesuatu yang menarik perhatian para ilmuwan. Setelah lebih dari lima tahun menjelajahi kawah Jezero, rover tersebut mendeteksi sebuah batu dengan bentuk dan komposisi yang tidak biasa.
Temuan ini membuat para peneliti menduga bahwa batu tersebut kemungkinan bukan berasal dari Mars, melainkan meteor yang pernah jatuh di permukaan planet merah.
Mengutip dari Science Alert (18/11/2025), batu selebar 80 sentimeter itu ditemukan di wilayah Vernodden dan diberi nama Phippsaksla. NASA merilis dua foto terbaru yang memperlihatkan batu tersebut dari dekat dan dari jarak yang sedikit lebih jauh.
Dalam foto itu, Phippsaksla tampak lebih menonjol dibanding batu-batu lain di sekitarnya, baik dari segi ukuran maupun bentuknya yang terlihat seolah terukir secara alami.
Menurut tim ilmuwan NASA, hal yang paling menarik dari Phippsaksla adalah kandungan kimianya. Melalui instrumen laser dan spektrometer SuperCam milik Perseverance, batu tersebut diketahui memiliki konsentrasi tinggi unsur besi dan nikel.
Komposisi semacam ini umumnya ditemukan pada meteorit logam—jenis meteorit yang jauh lebih langka dibanding meteorit batuan.
Meteorit besi-nikel berasal dari inti asteroid besar yang terbentuk pada masa awal tata surya. Pada saat itu, mineral berat seperti besi tenggelam ke pusat asteroid yang sedang memanas dan kemudian mengeras seiring berjalannya waktu. Jika pecahan dari inti tersebut terlepas dan melayang di ruang angkasa, mereka dapat jatuh ke berbagai planet—termasuk Mars.
Menurut laporan Science Alert (18/11/2025), ilmuwan NASA pertama kali memperhatikan Phippsaksla karena bentuknya yang tampak berbeda.
Batu itu lebih besar, lebih tinggi, dan terlihat memiliki permukaan yang lebih halus dibanding batu di sekitarnya. Perseverance kemudian mengambil foto menggunakan kamera Mastcam-Z sebelum melakukan analisis lebih lanjut.
Baca Juga: 3 Fakta Supermoon 5 November 2025: Jarak Paling Dekat, Bulan Makin Besar dan Terang
Meski tampak seperti tamu dari luar planet, keberadaan meteorit logam di Mars bukan hal yang benar-benar mengejutkan. Meteorit jenis ini telah ditemukan di beberapa lokasi lain di planet tersebut oleh misi rover sebelumnya.
Yang membuat temuan ini spesial adalah kenyataan bahwa Perseverance belum pernah menemukan meteorit logam hingga saat ini, sehingga Phippsaksla menjadi penemuan pertama dari jenisnya bagi rover tersebut.
Jika analisis lanjutan mengonfirmasi dugaan bahwa batu itu memang meteorit, maka Phippsaksla dapat menjadi petunjuk baru tentang sejarah Mars dan bagaimana permukaan planet ini diperkaya oleh material dari luar angkasa.
Perseverance sendiri memiliki alat bor untuk mengambil sampel batuan, sehingga para ilmuwan berpeluang mengumpulkan bagian dari Phippsaksla untuk penelitian lebih mendalam.
Namun, membawa sampel itu kembali ke Bumi bukan perkara mudah. Perseverance tidak dirancang untuk melakukan pengiriman sampel pulang-pergi.
Sampel yang dikumpulkan hanya bisa dikemas dan disimpan—menunggu misi masa depan yang akan mengambil dan membawanya pulang ke Bumi.