Sutrisna Wibawa: Media Sosial untuk Terapkan Kepemimpinan Partisipatif

Senin, 22 April 2019 | 23:41 WIB
Sutrisna Wibawa: Media Sosial untuk Terapkan Kepemimpinan Partisipatif
Rektor UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) Sutrisna Wibawa. [Instagram/screenshot]

Tanggal 2 Mei setelah upacara, kami langsung menari. Paling tidak ada 3.500 penari dari UNY dan luar; dari grup-grup (jathilan) kita undang untuk njathil bersama. Itu kan apresiasi langsung. Saya merasakan, apresiasi itu timbul jika kita melakukan. Kalau hanya mengamati, hanya senyum-senyum saja.

Seni itu penting untuk menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri. Ini harus seiring. Tidak boleh melulu ilmu terus.

UNY sering menampilkan seni tradisional seperti jathilan, ketoprak, wayang, dan sebagainya. Sementara kampus lain lebih sering menampilkan budaya pop. Apa ingin membentuk style tersendiri?

Kami ingin leading in character education. Karakter itu bisa dikembangkan lewat seni. Itu kan membentuk jiwa. Jadi penanaman karakter jangan dijadikan hafalan. Kan jiwa, nilai kehalusan, kejujuran, tanggung jawab, itu kan ada di seni semua. Misalnya ketika diberi peran tokoh A, dia kan harus berlatih, diberi tanggung jawab, harus jujur. Karakter itu kita bangun langsung dari aktivitas.

Seni tradisional seperti wayang, (itu) penuh pendidikan karakter. Kesenian tradisional pada umumnya mengandung pertentangan antara baik dan buruk. Kalau buruk kan biasanya digambarkan di Rahwana, kemudian baik itu di Ksatria. Selalu pertentangan itu. Dan cerita itu selalu berakhir dengan cerita bahwa yang buruk akan tertutup. Kemenangan itu selalu ada di sisi yang baik. Selalu begitu kalau kita amati. Saya kira, peneliti-peneliti asing pun tertarik pada kesenian tradisional karena itu.

Nah, ini saya mengikuti mahasiswa saja untuk konser Maliq & d'essential itu. Mahasiswa dekatnya dengan itu, kan enggak apa-apa. Jadi, karakter itu kita bangun dari berbagai hal toh.

Enggak takut UNY dicap kuno atau ketinggalan zaman?

Enggak, enggak takut. Saya mengangkat jathilan itu justru karena saya mengangkat kesenian tradisional. Dan ini kita kontemporerkan. Gerakannya kita kontemporerkan. Dengan begitu, generasi muda akan berpikir, 'Itu UNY saja njathil kok, ada ketoprak, ada wayang'.

Sejak lama UNY diketahui ingin jadi world class university. Sekarang sudah sampai mana?

Baca Juga: Yuswohady: Era Useless Economy, Manusia Tak Berguna di Industri 4.0

Kita punya target di tahun 2025 itu masuk peringkat 1.000 dunia. Sekarang UNY sudah masuk Asia. Kita sudah peringkat 500 Asia. Target saya 2019 masuk Asia, tapi kita sudah maju setahun. Jadi ada Asian University Ranking (AUR), ada World University Ranking (WUR). Nah, kita masih di AUR.

WUR kriterianya lebih rinci. WUR itu kriterianya ada sumber daya manusia, program-program internasional, ada mahasiswa asing kuliah di sini, ada mahasiswa kami kuliah di luar negeri, ada profesor ke dalam dan keluar, joined research, lalu credit transfer, jurnal internasional, PhD kuat, akreditasi. Itu semua sudah kita lakukan untuk mengejar.

Akreditasi kita sudah 63 A dari 106. Mungkin kita di Indonesia sudah termasuk tinggi. Kita di Indonesia kan masuk 11 dari 4500-an perguruan tinggi. Kita kejar nanti, tahun 2019 ini kita harus masuk 10. Di LPTK atau eks-IKIP, alhamdulilah kita tertinggi. Ini kita pertahankan karena Yogyakarta kan harus jadi pionir.

Pada 2021 kita ingin merambah ke dunia. Pada 2021, target UNY sudah masuk WUR. Entah nanti ranking berapa, terlepas dari situ, kita sudah main di WUR. Kita memang bertahap. Kampus-kampus lain untuk sampai ke WUR juga prosesnya panjang, disiapkan dengan baik. Yang penting kita by process, by target, by plan. Ada perencanaan yang jelas, tidak boleh pasif, terus mengejar.

Kemarin juga di-launching Times Higher Education (THE), kita di dunia sudah masuk peringkat 301, di Indonesia kita masuk ranking 7. Itu melihat dari sisi SDGs yaitu pendidikan berkelanjutan (long life education).

Kontributor : Sri Handayani

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI