Fabby Tumiwa: Potensi Sumber Energi Baru Terbarukan Besar, Tapi Tidak Mudah

Sabtu, 05 September 2020 | 07:20 WIB
Fabby Tumiwa: Potensi Sumber Energi Baru Terbarukan Besar, Tapi Tidak Mudah
Ilustrasi wawancara. Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform. [Foto: Dok. IESR / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yang pasti kebutuhan listrik kita akan terus bertambah, apalagi ada tren beralih ke kendaraan listrik. Kalau hanya mengandalkan fossil fuel, kan sumbernya terbatas dan akan habis.

Sekarang kan tren dunia itu mengarah ke elektrifikasi, termasuk tadi ada dibilang kendaraan listrik. Nah, teknologinya sendiri saya kira sudah masuk ke Indonesia, tetapi perlu waktu sampai kemudian teknologi ini mendominasi atau bisa menggantikan kendaraan internal combustion engine atau kendaraan konvensional yang sekarang banyak di jalan raya.

Kalau kami melihat dengan perkembangan saat ini, masih cukup lama ya, sampai kemudian mobil listrik atau kendaraan listrik jadi mainstream di sektor transportasi Indonesia. Dan memang ketika dia sudah mulai populasinya banyak dan menjadi mainstream, kebutuhan listriknya akan bertambah.

Tetapi itu kan tidak sekonyong-konyong. Butuh waktu. Artinya, kita masih punya waktu untuk menyiapkan infrastruktur yang bisa mendukung penetrasi kendaraan listrik, termasuk kesiapan pasokan listriknya.

Yang tadi saya katakan dari sisi sumber daya energi, kalau misalnya menggunakan energi terbarukan, sumber daya energi terbarukan kita itu cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia di masa depan sampai dengan 2050, bahkan lebih. Itu masih cukup. Dengan pertumbuhan permintaan listrik per kapita yang relatif mungkin sekitar 5% per tahun, itu cukup kok, bisa dipenuhi.

Jadi saya kira, ini akan berkembang. Teknologinya juga berkembang semakin murah, semakin terjangkau. Yang penting sebenarnya jangan sampai pemanfaatan atau penggunaan teknologi itu mendapatkan hambatan baru, apa pun alasannya.

Jadi misalnya kalau saya pasang PLTS, itu dipersulit. Ada orang mau pasang PLTS dipersulit, karena harus menunggu meteran tersedia dan meteran ini disediakan oleh PLN.

Ini yang sekarang kita lihat terjadi misalnya, di beberapa tempat orang mengeluh, "Kok saya menunggu meter dari PLN ini udah sekian bulan tidak dapat?" Nah, kita gak tahu apa alasannya PLN. Saya gak tahu kenapa.

Dari beberapa komunikasi yang kami miliki, ada orang-orang yang mau masang PLTS itu mengeluh, karena mereka butuh waktu sekian bulan hanya untuk mendapatkan sambungan, karena alasannya meternya tidak tersedia. Ini juga jadi kendala.

Baca Juga: Ambisi Elon Musk di Jerman: Tesla Gigafactory Sampai Produksi Vaksin Corona

Bukankah urusannya dengan perusahaan swasta yang melakukan pemasangan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI