dr Dirga Sakti Rambe: Ada atau Tak Ada Vaksin Covid-19, Tetaplah 3M

Kamis, 10 Desember 2020 | 10:08 WIB
dr Dirga Sakti Rambe: Ada atau Tak Ada Vaksin Covid-19, Tetaplah 3M
Ilustrasi wawancara. dr Dirga Sakti Rambe. [Instagram dirgarambe/screenshot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu karakteristik yang ideal dari vaksin Covid harusnya bisa diberikan kepada semua populasi, semua usia. Tapi tadi, umumnya uji klinis itu dijadikan dulu pada orang yang dewasa muda kita bilangnya, karena pada kelompok 18-59 itu respon imunnya masih optimal, masih bagus.

Nanti kalau hasilnya bagus, uji klinisnya boleh diperluas ke kelompok anak-anak ataupun pada kelompok lansia. Tapi tentu pada akhirnya kita berharap baik anak-anak maupun lansia semuanya bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 ini.

Proses pembuatan vaksin umumnya membutuhkan waktu 10 sampai 15 tahun, tapi sekarang terpaksa 1 sampai 2 tahun harus ada vaksin. Apakah ada jaminan kualitas? Apakah akan sama kualitasnya jika dipaksakan 1 sampai 2 tahun untuk pengembangan vaksin?

Pandemi ini memaksa kita untuk mengakselerasi seperti tadi, ada inovasi-inovasi. Jadi walaupun dipersingkat 1-1,5 tahun, tapi tetap tadi, tidak ada kompromi dalam hal safety. Tahapannya tetap kok uji klinis fase 1, fase 2, fase 3. Tetapi tadi ada beberapa fase yang berjalan bisa overlay. Tapi bukan berarti misalkan ada fase yang dilewati, tidak. Tetap keamanan itu nomor satu.

Dan sebagai informasi tambahan, sebenarnya kita ini tidak mulai dari 0 soal vaksin Covid-19 ini, karena dulu kita pernah mengembangkan vaksin MERS, vaksin SARS, yang semuanya itu satu keluarga secara virus. Jadi tidak dari 0, sudah ada pengetahuan awalnya.

Dan kalau ini kita berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam waktu 1,5 tahun, vaksin yang aman dan efektif, ini akan menjadi sejarah, karena selama ini buat vaksin 10-15 tahun, sekarang ternyata manusia bisa bikin vaksin yang aman tapi dalam waktu 1-1,5 tahun. Jadi kita tunggu saja dulu.

Apakah mutasi virus Corona yang masih terjadi juga akan memengaruhi efektivitas vaksin yang sedang dibuat? Apalagi kabarnya mutasi virus Corona terus terjadi...

Mutasi pada virus itu sesuatu yang sangat wajar. Mutasi itu tidak selalu menguntungkan karena kadang juga bisa merugikan virus. Pertama, mutasi itu bukan hal yang luar biasa pada virus.

Kedua, mutasi pada virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19 itu sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan, bahkan bila dibandingkan dengan virus Influenza pun masih lebih tinggi mutasinya virus Influenza.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan, TNI, dan Polri Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19

Ketiga, dengan mutasi-mutasi sejauh ini itu belum ada dampak terhadap pembuatan vaksin. Karena vaksin itu kan mengandung komponen protein atau dari gen tertentu ya, jadi kalau mutasinya tidak mengenai gen tadi maka target vaksinnya aman. Tapi kalau mutasinya mengenai target tersebut maka bisa terpengaruh. Sampai hari ini dengan mutasi-mutasi yang ada itu masih belum mengganggu proses pengembangan vaksin-vaksin Covid-19.

Kesimpulan terkait pengembangan efektivitas dan keamanan vaksin di Indonesia?

Kita memang harus mengadakan akselerasi atau percepatan pengembangan vaksin Covid-19 ini, tapi tadi walaupun ada akselerasi pengembangan Covid-19, tapi tetap melalui tahapan-tahapan yang standar fase 1, fase 2, fase 3 itu satu.

Kedua, setelah uji klinis selesai pun, nanti yang menentukan apakah suatu vaksin layak digunakan atau tidak adalah Badan POM. Itu juga kita harus menunggu. Artinya kalau suatu vaksin sudah mendapatkan izin dari Badan POM, itu digunakan, sudah pasti vaksin itu aman dan efektif karena tidak sembarangan izin itu keluar.

Jadi sekarang sebagai masyarakat kita menunggu dan tidak usah terlalu hingar-bingar, tapi tugas kita 3M. Mau ada vaksin tidak ada vaksin kita tetap 3M dulu sampai beberapa waktu ke depan. Jadi biarkan tim mengembangkan vaksinnya, kita ini sebagai masyarakat di mana pun berada konsisten untuk 3M supaya pandemi ini segera terkendali. Demikian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI