Kalau makin banyak orang divaksinasi makin tinggi munculnya efek samping yang berat. Jadi orang yang kena efek samping banyak padahal kalau dipresentasikan tidak banyak.
Anak yang tidak diimunisasi dasar apakah bisa mendapat vaksin Covid-19?
Vaksinasi itu penting, karena kalau kita punya proteksi bisa memproteksi sampai dewasa. Jadi jangan tidak diimunisasi. Tentu saja boleh imunisasi Covid-19 saja. Tapi sayang kalau hanya Covid-19.
Anak dalam kandungan ibu terkena Covid-19 apakah harus vaksin?
Pada saat ini belum diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Jadi kalau terkena infeksi maupun kalau divaksin akan menghasilkan antibodi, yang disebut maternal yang turun. Namun jumlahnya sedikit, seperti influenza 4-6 bulan, campak 6-9 bulan.
Covid-19 juga begitu, kita belum tahu sampai kapan. Dan pada ibunya harus diulang paling tidak satu kali. Karena dia sudah punya sel antibodi, jadi begitu diberikan lagi langsung meningkat. Dan dari susu ibu ada proteksi pada bayi yang ibunya Covid-19.

Kenapa uji coba vaksin Covid-19 anak belakangan dari lansia?
Justru kalau lansia sakit dia akan lebih cepat sakit berat lebih cepat perlu rumah sakit, karena sudah rentan. Sehingga orang tua didahulukan. Karena sudah terbukti pada penelitiannya, pada usia 18 tahun - 59 tahun, dan ditambahkan 59 tahun ke atas. Jadi kalau tidak ada itu, orang tua renta juga tidak boleh.
Nah anak itu lebih-lebih lagi kemampuan daya tahan tubuhnya dan respon imunnya belum sempurna, dia tidak berat, karena kumannya tidak bisa melakukan apa-apa terhadap anak itu. Karena sel reseptor masih sedikit, jadi anak bukan prioritas, harus dilakukan penelitian pada dewasa dulu. 18-59 tahun dalam artian dia sehat dan tidak ada komorbid.
Baca Juga: Orangtua Wajib Waspada, Malaysia Konfirmasi Kasus Covid-19 Pada Balita
Kalau anak sudah divaksin, apakah sekolah tatap muka perlu segera?
Kalau mau buka sekolah yang paling penting bukan vaksin, jadi protokol kesehatan untuk anak. Jadi prokes mulai dari anak ke sekolah, di sekolah gimana melakukan proteksi, tapi kalau tidak bagus gimana. Kalau misal 40 anak bagaimana? Kalau 20 mungkin masih bisa.
Kalau itu (protokol kesehatan) bisa dilakukan tidak perlu nunggu vaksin. Karena di Amerika Serikat sudah mulai tahun lalu tapi tetap protokol kesehatan dan ketat sekali.
Di kita juga harus ketat sekali, tidak boleh selama empat jam mencopot masker, dan tidak boleh kontak erat dengan temannya. Jadi kalau tidak ada vaksin pun bisa saja, asal protokol kesehatan ketat. Jadi yang perlu divaksin guru dan petugas sekolahnya.
Tapi banyak orang tua yang malah mengajak anaknya ke mal, itu bagaimana?
Saya lihat merupakan contoh yang tidak bagus. Mengajak piknik ke pantai, kalau terbuka engga apa. Olahraga terbuka di kompleks. Tapi kalau di dalam lingkungan yang padat, seperti lebaran di Pangandaran itu orang tua kurang bijaksana.