Suara.com - Seiring membaiknya penanganan pandemi Covid-19 dan harapan terus berkurangnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, berbagai daerah termasuk di kawasan timur Indonesia pun terus bersinergi. Dikenal sebagai salah satu kawasan yang sempat masuk zona merah, Sulawesi Selatan misalnya, diakui kini sudah bisa keluar dari kondisi darurat itu dan mulai memasuki masa new normal dengan segala kesiapsiagaannya.
Belum lama ini, Plt Gubernur Sulawesi Selatan atau Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, berkesempatan melakukan bincang-bincang secara virtual dengan Suara.com terkait kondisi kekinian pandemi Corona tersebut di daerahnya. Berikut petikan wawancara khusus dengannya yang ditulis ulang dalam format tanya-jawab:
Sulawesi Selatan sudah berstatus zona hijau. Untuk Pemprov Sulawesi Selatan menyiapkan lahan pemakaman khusus Covid-19 juga nih, Pak seluas 2 hektar mengganti pemakaman di Macanda. Sebenarnya ada penambahan kematian akibat Covid yang masih tinggi kemarin?
Pemakaman di Macanda di Goa itu memang eksisting nya sudah banyak, bawaan tahun lalu, sudah ada seribu lebih, melihat perkembangan kemarin overload, kemudian kami meminta untuk pembukaan lahan, sampai sekarang belum sempat digunakan, masih di Macanda. Tapi tetap kami persiapkan sekitar satu hektar, mudah-mudahan tidak terisi, lah.
Adanya peningkatan persentase kematian di Sulsel, menurut data satgas 1,82 persen pada 20 Agustus naik menjadi 1,88 persen. Pelonggaran aktivitas masyarakat dirasa perlu nggak, sih, Pak, dengan penurunan zona merah ini?
Kondisi yang harus kita ini lebih kepada new normal artinya kegiatan dan sebagainya, harusnya sudah menjadi kondisi kebiasaan kita masyarakat dan lainnya bahwa kita ini dalam kondisi memang harus pakai masker kemudian pembatasan dalam kerumunan atau pun kemudian kegiatan-kegiatan lebih banyak digital dan lain-lainnya itu sudah menjadi kebiasaan karena kita belum bebas dari kondisi Covid-19 ini kan persoalan penanganan yang seharusnya kita sudah memiliki standar di dalam pe-leveling 1234 terkait masalah apa saja yang boleh dibuka itu sudah ada, sudah menjadi new normal aja.
Jadi, masyarakat lebih disiapkan kehidupan new normal, tapi disebutnya melonggarkan kali, ya?
Bukan, adaptasi.
Setelah penurunan zona merah, apa sih, Pak, aktivitas masyarakat yang berbeda dari zona merah sebelumnya kalau di Sulsel?
Lebih banyak terkait bagaimana mengejar vaksin, mempersiapkan kondisi kesempatan untuk melaksanakan vaksin secepat mungkin dengan stok yang kita miliki dan bagaimana kemudian melaksanakan PTM dan tentu pada level-level yang diizinkan. Kita sudah memerintahkan ke seluruh kepala daerah kabupaten dan kota untuk melaksanakan kegiatan new normal. Ketika kondisi sudah bukan zona empat maka kembali kepada aturan sudah bisa melakukan PTM kemudian beberapa hal-hal yang terkait presentase pembukaan kegiatan masyarakat itu sudah jadi standar.
Kalau misalkan kita bertanya tentang terobosan, yang dilakukan pemprov Sulsel seandainya penurunan zona itu bagi masyarakat mereka berpikir apapun bisa dilakukan, nggak seperti sebelumnya. Ada terobosan yang dilakukan pemerintah apabila masyarakat mulai tidak mentaati peraturan sebelumnya?
Kita bahwa selalu saja bagaimana protokol kesehatan tetap harus dipakai terutama penggunaan masker dan kemudian juga selalu ada kegiatan kegiatan rapat koordinasi internal pemerintah untuk terkait penanganan di kondisi yang tidak serumit ketika lagi meningkat. Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa banding terhadap sekitar kita. Bahwa kita juga berupaya melakukan kegiatan-kegiatan terobosan dari istilahnya pelayanan-pelayanan publik mulai melakukan inovasi vaksin kita di sini ada kegiatan mobile vaksinator tidak lain adalah siapkan sembilan bus yang komplit. kemudian vaksinator komplit dengan alat-alat untuk kemudian mereka itu vaksinasi spot-spot di seluruh wilayah sehingga ketika ada permintaan itu bisa melakukan tidak perlu mereka berkumpul di satu tempat yang kemudian bisa ini jadi kerumunan jadi kita mengambil spot-spot dengan kapasitas 200 harian dengan titik jadi itu bisa menjadi kesatuan sehingga tidak terjadi dengan kondisi kebiasaan yang menurunkan angka Covid.
Sekarang targetnya vaksinasi untuk masyarakat dan mencapai herd immunity. Soal vaksinasi sendiri dari pemprov sendiri ada kendala nggak? Dari vaksinasi atau dari masyarakatnya?
Dari masyarakat yang keinginannya kuat sekali, kita ada target memvaksin orang komorbid tentu diutamakan dilaksanakan di rumah sakit, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan sehingga pertolongan lebih baik dan kita sudah melaksanakannya. Persoalan stok yang kita miliki kita pahami juga karena di nasional memikirkan juga terkait penyebab pandemi dan kemudian angka positif yang diprioritaskan selalu menjadi angka utama di Indonesia. Kami bersyukur karena angka suntikan kami selalu plus minus 80 persen dari stok yang diberikan. Bukan berarti kami di posisi 28 persen target yang ditujukan tapi kita melihat dari proses jumlah stok vaksin yang diberikan kepada kami artinya kami tetap agresif dalam melakukan vaksin. Jadi, masyarakat keinginannya kuat sekali untuk divaksin.
Itu hal terpenting, ya, Pak, bagaimana mendorong keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, karena kita tahu juga ya banyak sekali informasi yang tidak sampai ke masyarakat sehingga mereka takut untuk vaksin.