Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 10 September 2025 | 20:23 WIB
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
Ketua Global Anti-Scam Alliance atau GASA Chapter Indonesia Reski Damayanti yang juga menjabat sebagai Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Ketua GASA Chapter Indonesia Reski Damayanti mengatakan scam sudah menjelma menjadi industri.
  • Scam sebagai network hanya bisa dikalahkan dengan network.
  • Reski memimpin aliansi global melawan scam di Indonesia.

Suara.com - Scam atau penipuan online di Indonesia, sama seperti di dunia, sudah mencapai skala industri. Investasi teknologi para pelaku scam bahkan sudah setara dengan perusahaan-perusahaan besar, sementara metode yang digunakan kian rumit.

Reski Damayanti, Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison kini menjadi tokoh sentral dalam perang melawan industri scam di Indonesia. Ia didapuk sebagai Ketua Global Anti-Scam Alliance atau GASA Chapter Indonesia pada awal Agustus lalu.

Dalam perbincangan dengan Suara.com di Jakarta pada akhir Agustus kemarin, Reski bercerita tentang industri scam di Indonesia yang tidak saja semakin menggurita tapi juga semakin canggih dan karenanya menuntut perlawanan yang juga terkoordinasi.

Berikut adalah petikan wawancara Reski Damayanti dengan Ria Rizki Nirmala Sari dari Suara.com:

Terima kasih Bu Resky menyempatkan untuk main ke kantor Suara.com. Sebelum kita masuk jauh ngomongin soal scam di Indonesia, kita dengerin dulu penjelasan dari Ibu Reski, GASA Indonesia itu apa sih, Bu?

Jadi GASA Indonesia ini sebenarnya bagian dari aliansi global. Jadi singkatan dari Global Anti-Scam Alliance. Jadi ini adalah wadah kolaborasi antara stakeholder, antara industri, regulator, society, semuanya. Kita berkolaborasi untuk fighting scam. Karena pada dasarnya, you need a network to defeat a network.

Bahkan majalah The Economist sudah bilang, the most profitable corporation sekarang itu adalah scam. Jadi Scam Incorporated. Jadi mereka tuh udah seperti kayak bisnis sendiri, industri sendiri.

Mereka sudah invest dengan segala macam teknologi dan tools. Terus mereka juga udah ngeliatin P&L-nya. Nanti profitnya diinvestasikan lagi. 

Dan kita enggak bisa fighting itu sendirian. Enggak bisa cuma aparat penegak hukum saja; pemerintah saja. We need to actually build a network.

Baca Juga: Uang Masyarakat Rp 4,6 Triliun Ludes Disedot Penipu Online, OJK: Modusnya Makin Gila

Dan itu adalah fungsi GASA sebagai tempat kolaborasi, tempat learning, tempat sharing knowledge, dan best practice.

Selain Indosat, ada beberapa perusahaan juga yang terlibat. Mungkin bisa dijelaskan siapa aja yang memang terlibat aktif dalam GASA Indonesia ini?

Jadi GASA Indonesia sendiri, Indosat alhamdulillah saya dipilih sebagai chairperson-nya. Kita ada co-chair dari Mastercard dan kemudian co-chair satu lagi dari AFTECH, asosiasi financial technology. Juga ada anggotanya dari Meta, dari Google, dari Dana, dan dari Amazon. 

Dan kita sangat welcome untuk banyak lagi yang bisa ikut. Karena balik lagi, kita butuh banyak tangan, banyak support untuk fighting scam. 

Sekarang, kalau berdasarkan data ya, yang perna GASA research, di Indonesia sekitar 65 persen masyarakat setiap minggunya, pernah kena upaya scam.

Banyak variasinya. Kalau zaman dulu mungkin, kita kenal namanya "mama minta pulsa ya'. Itu juga part of the scam. Sekarang udah semakin berkembang. Ada yang bentuknya undangan pernikahan kan? 

Ah, itu yang berbentuk APK, ya kan?

Sampai jualan-jualan, ya kan? Jadi makin banyak sih, makin berkembang. Dan karena itu, kita benar-benar butuh semua tangan , semua helping hand untuk sama-sama kita fighting. 

Tapi kalau misalnya lebih didetailkan, sebenarnya tugas Indosat ini, di GASA Indonesia sendiri, apakah sama dengan Mastercard atau anggota lainnya? 

Kita sama-sama berkontribusi, memberikan apa yang kita bisa berikan untuk fighting scam. Jadi untuk Indosat, this is really concerning. Makanya we really want to take an action. Dan kita concern ini, terutama tentu buat customer kita. 

Tapi juga kita melihat ini ke masyarakat luas. Karena tadi balik lagi, 65 persen sudah mengalami upaya scam. Dan itu yang lapor, yang mengaku ya. Ya kan mungkin banyak yang enggak ngaku dan ini something yang, buat Indosat, we really care on this one. 

Makanya kita juga take the action, untuk making sure kita bisa provide, a preventive measurement. Dengan apa yang kita punya, untuk membantu bagaimana caranya kita, taking role in fighting scam.

Apa sih yang membedakan, GASA Indonesia ini dengan yang dijalankan oleh pemerintahan yang sudah ada, melalui OJK?

Kita sebenarnya, kalau dibilang terutama, yang signifikan banget adalah, kita adalah industri initiative. Ini adalah industri yang saling berkumpul, dan bilang, guys let's work together untuk fighting scam. Tapi kita tidak berkompetisi dengan IASC, Indonesian Anti Scam. Kita adalah supporting, kita adalah melengkapi.

IASC ini adalah suatu task force, yang didirikan oleh OJK, di drive oleh OJK. Again this is a government side dan we as an industry, we also want to contribute.

Mungkin dari IASC, dia akan lebih perannya dari sisi pelaporan dan kemudian tracing. Nah we as industry, what can we contribute? Again dari Indosat, kita bisa contribute teknologi.

Dan itu juga dari semua member-member kita. Mungkin dari Meta, dari Google, Amazon, Dana, ataupun dari Mastercard. They also can provide other thing within the domain.

Tergantung domain mereka apa. Tadi Indosat, we are a telco company. What we learn adalah, banyak scam itu mulanya dari phone. Dan what can we do? Untuk prevent itu. 

Saya juga sebenarnya tiap hari Bu, kayak mungkin, telepon dari nomor asing, itu termasuk scam juga enggak sih Bu?

Iya. Scam itu bisa bentuknya bisa macam-macam. Saya pernah, saya pribadi pernah ada yang telepon, mengaku dari BPS. Badan Pusat Statistik. Dia pengin tanya data pribadi saya. Karena dia dari Badan Pusat Statistik, valid dong. Cuma kayak, masa sih? Nomornya juga aneh. 

Itu salah satu dari scam. Itulah makanya tadi, balik lagi yang saya bilang, salah satu upaya yang Indosat lakukan, adalah dengan, kita punya produk anti-scam, anti-spam itu. Itu yang salah satu produk yang, kita menggunakan AI, machine learning, untuk melakukan pendeteksian.

Awal Agustus, kita luncurkan produknya.

Itu setelah diluncurkan, sudah menemukan banyak kasus berarti, mungkin bisa dijelasin ?

Sebenarnya bukan banyak kasus. Jadi, yang dilakukan oleh produk ini adalah, dengan machine learning, dengan AI, kita bisa melakukan identifikasi. Jadi dari nomor-nomor, yang mungkin sebelumnya dilaporkan, adalah nomor modus, kita bilangnya nomor modus, nomor potensial scam. 

Itu bisa ada pendeteksian, dari awal. Jadi kalau misalnya ada nomor aneh ya mbak, tadi telepon ke mbak, bisa kelihatan bahwa ini nomor modus, atau mungkin nomor tidak dikenal, atau ada potensi scam. 

Ditahan atau si penelepon itu tetap bisa menelepon, tapi ada informasi bahwa nomor ini scam, begitu?

Basic service-nya, yang diberikan kepada semua customer itu, adalah, identifikasi nomor, informasi bahwa ini potensial scam. Karena kan, masih juga dalam tahap awal ya kan, jadi kita juga masih, terus develop produk ini.

Paling tidak sudah bisa membantu untuk memberikan first alert. 

Tapi banyak ya Bu?

So far, sebenarnya kalau dibilang, nomornya banyak pasti ya. Tapi kita baru launching produknya, mungkin kita harus melihat perkembangannya, nanti selanjutnya .

Ini soalnya penting banget Bu, kalau misalnya ada tulisan scam, kan kita jadi lebih yakin untuk tidak diangkat. Karena sering banget yang nomornya hampir mirip dan bergantian

Karena tadi saya ceritanya awal, scam itu sudah sebagai industri. Jadi mereka punya karyawannya juga. Setiap karyawan punya target, punya KPI, berapa banyak scam yang harus mereka dapatkan. Karena sudah sebegitu masifnya industri scam ini.

Mungkin mereka ada training internal juga, untuk manipulasi psikologi orang, how to psychological push orang. Karena itu yang banyak mereka lakukan dan dari segi manipulasi psikologi. 

Jadi hampir semua orang ada titik lengahnya. Mereka memainkan emosi manusia. Greed misalnya. Saya pernah juga ditawarin. Misalnya saya suka tas, tiba-tiba ada orang tawarkan tas branded, murah banget, terus dia kasih gambar-gambar asli. Begitu mau beli, harus transfer dulu. Tapi sehabis transfer ternyata barangnya enggak pernah dikirim. Itu kan juga scam.

Atau misalnya love scam. Kita lonely, pengin punya pacar, pengin punya pasangan. Tiba-tiba ada yang scam, terus kasih perhatian. Terus ujung-ujungnya, aku lagi ada masalah nih, boleh pinjem duit dulu dan tiba-tiba menghilang.

Nah, they use that kind of psychological. Kita karenanya juga harus sama-sama bantu bagaimana identifikasi atau melakukan awareness tentang metode-metode scam ini.

Kalau ngomongin secara, skala Asia ya Bu, Indonesia lebih parah enggak sih dari negara-negara lain?

Untuk Indonesian Report, GASA akan keluarkan insya-Allah bulan depan. Tapi so far, kita lihat di Asia dan Asia Tenggara itu, kalau enggak salah, sekitar 50 persen negara, penduduk di Asia Tenggara itu setiap minggunya ada upaya scam. 

Indonesia, mungkin karena besar jumlah warga negaranya, sudah jadi market utama. Karena Indonesia punya populasi besar, it's a big market. Scam balik lagi melihatnya it's a big market. Saya merasa sudah pasti akan lebih besar, karena Indonesia populasinya lebih besar.

Itu, kalau Gasa Indonesia terintegrasi enggak dengan negara-negara lain?

Iya, karena Gasa itu, alliance global, kita ada Gasa chapter Singapura, ada Gasa chapter Filipina atau Gasa chapter Oceania. Banyak di media bilang, ada di Kamboja, di Myanmar, orangnya Indonesia juga. Karena ini satu kesatuan. Dengan teknologi, whether you like it or not, batas itu sudah hilang, jadi kita bisa berkomunikasi, dengan orang di luar negeri sama seperti orang itu tetangga kita. So the same thing with scam. 

Karenanya global alliance ini sangat penting karena tadi saya bilang, kita bisa belajar: oh di Singapura trendnya scam-nya begini, mereka bisa info ke GASA Indonesia dan kita di sini bisa siap-siap. Kita bisa kerjasama dengan regulator,dan bilang ini potensi yang lagi trending and we have to prepare, and we have to create awareness.

Oh sehingga up to date juga ya Gasa Indonesia? 

Iya, kan kita mau fighting. GASA itu kita ada tiga hal utama. Satu research dan we do the research. Kemudian kita do advocacy. Policy advocacy karena kita melakukan berdasarkan research. Ketiga adalah public awareness and education. 

Jadi kalau kita enggak tau trend terbaru bagaimana kita mau melakukan public awareness and education? Makanya penting banget semuanya untuk kerjas ama dan paling penting adalah laporin.

Kalau enggak salah OJK bilang, itu sehari itu sekitar 800 laporan. Saya harus cek lagi sih data OJK. Cuma kemungkinan itu adalah fenomena gunung es, mungkin banyak yang enggak melapor karena malu.

Malu?

Malu. Menurut aku sih malu: kok goblok banget ya gue, kok gue kena scam. Misalnya gue kerja di perusahaan telco, kok jadi korban. Wajar ya, it's a human behavior. Ya sudahlah, relain saja ya, ikhlasin saja. But it's not helping, karena semakin banyak laporan semakin kita bisa tahu modusnya, semakin kita juga bisa belajar untuk prevent.

Tapi di Indonesia, memangnya seberapa parah sih kasus scam selama ini?

OJK itu sudah bikin laporan juga ya, kalau enggak salah, itu sampai berapa triliun kerugian yang dialami. Kalau enggak salah sekitar Rp 1,2 triliun dari IASC berdiri di November 2024. Dan itu hanya dari yang lapor. Jadi karena fenomena gunung es, kita enggak tahu jangan-jangan itu hanya 10 persen. Jangan-jangan sudah 120 triliun.

Scam juga terjadi cepat banget. Jadi ketika kita transfer ke suatu nomor rekening, dalam 15 detik - menurut data riset - itu sudah hilang lagi. Jadi saya transfer ke nomor A, dari A ternyata sudah langsung transfer lagi ke beberapa reking. Polanya biasanya kayak begitu. 

Berarti kalau sudah di tracking, itu panjang banget?

Panjang banget dan bahkan sudah sampai keluar negeri. Dan sudah hilang. 

Makanya yang Indosat coba lakukan adalah untuk pendeteksian awal. Itu yang kita coba dengan semua data, dengan teknologi kita, kita di pendeteksian awal paling enggak sudah ada warning-nya. Mereka invest ke teknologi juga dan Indosat juga harus invest juga untuk teknologi. 

Bu, mungkin bisa dijelaskan dari jenis-jenis scam yang ada di Indonesia, yang paling yang paling nge-trend apa?

Ya report sebenarnya belum ada. GASA masih work on the report. Tapi yang terakhir mungkin yang sempat naik itu love scam. Tapi ada juga modus file, APK, kemudian telepon penawaran investasi, jual-beli barang hingga kartu kredit. Tapi lagi-lagi, they often, always use psychological manipulation, 

Bikin orang panik ya?

Bikin orang panik dan kadang-kadang kayanya timingnya juga tepat. Mereka misalnya paham banget, ketika lagi rush hour, tiba-tiba telepon. Jadi korban, biar cepat langsung memberikan data. Karena lagi panik. Misalnya saat lagi kejar KRL. 

Untuk GASA sendiri ada target untuk satu sampai dua tahun ke depan?

Penginnya GASA semakin berkembang dan semakin banyak yang terlibat di sini. Kita pengin ada suatu movement, kita perlu semakin banyak orang terlibat, semakin banyak orang aware, to fight to defeat the network. Kita butuh banyak network. 

Kami pengin GASA nantinya sebagai regional hub, untuk kita bisa saling kolaborasi. Ini adalah wadah, pure wadah collaboration. Kita bisa belajar dengan best practice dan kita bisa create more awareness.

Itu mimpi kita dan ke depannya. Insya-Allah mungkin tahun depan kita juga pengin bikin global anti-scam summit di sini untuk educate dan create awareness tentang apa itu scam, metodenya bagaimana dan how you fight. We take this very seriously karena dampaknya enggak cuman finansial, psikologi, tapi yang paling mengerikan adalah menurunnya trust kita kepada kemajuan digital. 

Jangan sampai orang akhirnya gara-gara takut scam, enggak berani nabung di bank. Kemajuan teknologi kan keniscayaan. Tapi jangan sampai karena scam semuanya ke-hold. 

Mungkin bisa di-spill, kalau ibu untuk rencana kerja di 2026?

Yang pertama, Indonesia Report akan kita terbitkan di September. Tahun depan juga, kita akan terbitkan annual report. Kedua, tahun depan kita akan menggelar summit dan kita pasti akan terus melakukan campaign di tiga bidang yang tadi saya bilang: advocacy policy, kedua research dan kemudian awareness. 

Kita juga minta member kita untuk sama-sama ber-contribute dari teknologi. Indosat salah satunya sudah bercontribusi dengan anti-spam, anti-scam detection. 

Masyarakat yang ada di metropolitan mungkin well educated, tapi bagaimana dengan yang ada di daerah-daerah? Apakah ada rencana GASA Indonesia ke daerah-daerah untuk menjelaskan kepada masyarakat bahaya scam? 

Kalau untuk saat ini belum, karena kita juga baru berdiri. GASA Chapter Indonesia baru berdiri 31 Juli 2025. Salah satu plan kita untuk melakukan edukasi, kita masih work in progress untuk semua detail plan-nya. Tapi jangan salah, biarpun kota besar sudah teredukasi, masih ada blind spot point itu. 

Nah, kita balik lagi nih, sebagai pemimpin koalisi bagaimana Ibu melihat peran Indosat?

Kami menyadari sebagai telco kita mungkin bagian pertama. Karena sekarang orang sangat mobile first ya. Hampir orang punya handphone. Indosat juga berpikir kita harus kontribusi di sini. Kita harus lead, kita harus active participation. Karena ini adalah something yang sangat concerning dan buat Indosat sendiri, kita punya misi untuk empowering Indonesia. Bagaimana kita bisa empowering Indonesia kalau kita masih kemudian berada dalam situasi yang masih kena scam terus? 

Sebagai chair GASA kita ingin terlibat aktif, benar-benar ingin memajukan dan being in the front line untuk fighting against the scam. As a company, this is something that we do yang kita baru launch anti-scam, anti-spam product dan ini bukan something yang extra charge. Ini something yang if you're an active Indosat user, you automatically gonna get the services. 

Karena scam is reality. Like, 65 persen orang Indonesia setiap minggunya ada upaya scam. Also buat Indosat, we have to do something. 

Sebagai penutup mungkin Bu Reski bisa ngasih pesan ke masyarakat tentang bahayanya scam dan bagaimana mengantisipasinya.

Sudah pasti, setiap ada scam yang penting adalah lapor. Karena kita perlu data untuk belajar. Pattern-nya seperti apa. Enggak usah malu untuk lapor. Itu yang paling penting lapor. 

Kedua adalah give your contribution. Punya ide, punya apa pun bisa ber-contribute di sini. Punya ide teknologi apa atau ide campaign apa. Please contribute. 

Buat GASA ini adalah suatu platform di mana kita menyediakan wadah untuk semua stakeholder, society untuk saling berkontribusi di sini. Jadi let's fight scam together karena we need a network untuk defeat a network.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI