Wawancara Eksklusif Dubes Rusia: Kami Juga Tidak Menyukai Perang, Aksi Kami Demi Mencegah Konflik Lebih Parah

Kamis, 10 Maret 2022 | 18:56 WIB
Wawancara Eksklusif Dubes Rusia: Kami Juga Tidak Menyukai Perang, Aksi Kami Demi Mencegah Konflik Lebih Parah
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kami membantu mereka tentu saja, ada begitu banyak bantuan kemanusiaan ke wilayah ini, orang-orang mengumpulkan donasi di Rusia dan mengirimkannya ke Luhansk dan Donetsk.

Kami menerima lebih dari 100.000 pengungsi sekarang di banyak wilayah Rusia, mereka adalah pengungsi dari Luhansk dan Donetsk. Hanya orang-orang biasa yang mencoba juga membantu mereka menyediakan tempat tinggal dengan makanan, pakaian, untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah Rusia.

Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Jadi, ya secara politik kemanusiaan, seperti yang saya katakan kami mencoba untuk mendesak Kiev untuk memenuhi, untuk membuat perjanjian Minsk, akhirnya berhasil. kami melakukan yang terbaik, sebenarnya, seperti yang saya katakan untuk menyelesaikan ini, itu adalah perang saudara antara berbagai bagian Ukraina pada waktu itu.

Tapi, Kyiv secara permanen menolak untuk melakukannya, dan Rusia dituduh tidak memenuhi perjanjian sarana di mana kami bukan bagian darinya, bagaimana kami bisa memenuhinya alih-alih Kiev, mungkin. Jadi kami membantu, membantu mereka tetapi tidak dengan cara militer.

Baik. Tadi sudah Anda katakan bahwa Pemerintah Rusia sebenarnya tidak menginginkan perang. Nah, baru-baru ini kan juga ada sebuah pernyataan dari Presiden Joko Widodo untuk "stop perang", bahwa "perang hanya mendatangkan kesengsaraan". Itu apakah tidak Anda anggap sebagai permintaan (hentikan perang) yang ditujukan kepada Rusia? Bagaimana menurut Anda?

Saya berharap permohonan ini tidak hanya untuk pemerintah Rusia tetapi untuk kekuatan barat untuk tidak mendorong perang dan pemerintah Ukraina untuk menghentikan perang melawan rakyat mereka sendiri sebenarnya.

Saya sangat setuju dengan Presiden Jokowi. tentu saja perang adalah tragedi dan Rusia adalah salah satu negara yang tahu betul bahwa perang adalah tragedi besar perang dunia kedua telah menyebabkan penderitaan di setiap keluarga Rusia, di setiap keluarga di negara kita.

Jadi, Anda tahu kakek saya sendiri yang adalah seorang perwira tentara, dia membebaskan Kiev dari Jerman, dari Nazi dalam melakukan perang dunia kedua. Jadi kita tahu bahwa perang menyebabkan penderitaan yang mengerikan, itu sebabnya kita tidak ingin perang besar terjadi. Kami ingin menghentikan orang-orang di Donetsk dan Lugansk menderita perang.

Kami ingin mencegah rakyat kami sendiri di Federasi Rusia, dari penderitaan. sayangnya, barat menjadi sangat agresif mereka mendorong ukraina, Anda tahu, mereka akan melawan Rusia sampai Ukraina terakhir.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rudal Jelajah, Senjata yang Dipakai Rusia untuk Membombardir Ukraina

Tapi perang adalah tragedi tentu saja dan Semoga dengan operasi militer ini, kita akan mencegah sesuatu yang lebih besar dan lebih tragis terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI