Eh siapa namanya, mas Emil Dardak gitu misalnya ya, gak punya pengagum yang rela masukin judicial review (JR) buat Mas Emil. Itu kesalahannya Mas Emil.
Jadi itu syaratnya, ya.
Karena gini, kaya bapakku aja dulu pernah ngajuin JR kan kalau gak salah tuh dari threshold atau kalau gak salah itu bareng banyak ahli hukum, legal. Jadi bapakku ya, tapi bapakku, kek, siapa sih bapakku, bukan anak mahasiswa umur 23 tahun, jadi mungkin itu kesalahannya.
Mungkin juga rumahnya gak di Surakarta kayaknya ya bisa jadi gak diterima iya?
Bisa jadi ini.
Itu kalau, ya, kita terang terangan saja lah jalur instan gitu, sebenernya di dunia politik itu jalur instan itu lumrah gak sih kak, apa emang cuman dikerjain sama anak presiden itu aja?
Lumrah, lumrah tuh maksudnya jadi umum banyak, banyak dilakukannya jamak ya jamak. Banyak dilakukan, banyak. Etis apa enggak, ya, enggak gitu aja kalau pertanyaannya itu. Kalau banyak yang lakuin, ya, banyak ya. Sebenarnya ya enggak apa-apa juga, itu kan prosesnya sebenarnya gini, kalau mau ditanya itu prosesnya sah nggak secara hukum, ya sah.
Sah banget gitu, ya. Tapi, ya, kemudian jadinya, tapi message yang nyampe juga kayak gini, gue bisa loh pokoknya kalay gue butuh apa, gue juga bisa dapetin itu meskipun hal-hal khusus, ya, sulit, ya.
Iya bisa menembus MK ya kan maksudnya tidak semua orang itu bisa misalkan masuk, eh partai baru 2 bulan kemudian dicalonkan menjadi calon wali kota terus menang terus habis itu pengen jadi cawapres, diajukan gugatan menang juga.
Baca Juga: Bawa Ratusan Trash Bag, Pasukan Relawan Ganjar-Mahfud Gelar Operasi Semut di Depan Kantor KPU
Atau jadi anggota, anggota 2 hari, terus jadi ketua (partai) gitu iya.