Lebih Dekat dengan Yayuk Basuki, 'Ratu Tenis' Indonesia yang Peduli Keberlanjutan Hidup Atlet di Tanah Air

Jum'at, 08 Desember 2023 | 22:25 WIB
Lebih Dekat dengan Yayuk Basuki, 'Ratu Tenis' Indonesia yang Peduli Keberlanjutan Hidup Atlet di Tanah Air
Legenda tenis yang juga dijuluki 'Ratu Tenis' Indonesia, Yayuk Basuki saat berbincang di kantor Suarajogja, Sleman, DIY.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nah yang kemarin alhamdulillah, 2014-2019 itu konstruksinya udah ada revisi Undang-Undang sistem Keluarga Nasional itu menjadi Undang-Undang baru, yang di mana udah masuk tuh semuanya kita bicara sedikitlah. Paling tidak ada kesyaratan pelaku olahraganya ya.

Lalu olahraga atlet ini mau dibawa ke mana?, jadi ada beberapa hal yang sudah masuk yang sekarang memang belum bisa dicantumkan di situ adalah sistem kesehatannya atau asuransi. Kalau saya mengatakan asuransi saya paham memang tidak bisa diakomodir pemerintah atau tidak bisa dibiayai APBN ya. Itu harus melalui CSR tapi akhirnya mereka memberi solusi, Komisi X DPR RI memberi solusi bahwa bisa kemudian melalui BPJS Premier.

Jadi terus terang saja, saya desak mereka, agar seorang atlet yang sudah berjuang notabene buat negara dituntut untuk tampil dan berjuang buat negara, masa dia cedera dia harus mengeluarkan biaya sendiri?. Sedangkan itu enggak kecil, saya contohnya, pas saya operasi itu kan biaya sendiri.

Karena dulu sistemnya belum baik, maka dari itu apa yang telah saya alami ini harus diperjuangkan untuk atlet-atlet yang lain.

Jadi saya tetap komitmen dan saya tetap kekeh untuk bagaimana memperjuangkan dari sisi olahraga karena memang masih ada PR salah satunya bicara anggaran. Anggaran kita masih terlalu jauh untuk dukungan terhadap olahraga. Jadi ini yang saya rasa bagaimana olahraga kita akan maju kalau anggaran terlalu jauh gitu. Itu yang diperjuangkan.

Itu salah satunya yang akan saya perjuangkan dan kedua nanti otomatis kesetaraan difabel. Kan difabel ini disabilitas sudah ada undang-undangnya juga sendiri otomatis semuanya harus setara termasuk perlakuan terhadap mereka, walaupun sekarang bonusnya udah sama tapi anggaran untuk perlakuan terhadap mereka masih belum semuanya ramah disabilitas.

Nah ini hal-hal Ini kan harus kita perjuangkan terus dan harus disuarakan kalau enggak, ya enggak di dengar.

Nah sama juga dengan tadi atlet juara Asian Games nanti setelah dia jadi atlet kalau mau bekerja sebagai ASN atau di BUMN bisa. Nah begitu juga dari yang Para Games yang difabel. Jadi dia juga harus diperlakukan sama dia berprestasi punya prestasi di Asia ataupun dunia, apalagi kan itu juga harus diperjuangkan dan itu harus disuarakan, kalau enggak ada suara kan enggak akan didengar.

Berbicara DIY, apa saja kekurangan dalam bidang olahraga yang perlu dibenahi?

Baca Juga: Anya Geraldine Unggah Foto Main Tenis bareng Luna Maya, Netizen Salfok di Bagian Ketiak

Ya bicara di DIY sendiri seperti tadi kan saya sempat mention ya DIY ini potensi-potensi atlet tuh cukup banyak dan juga nggak setengah-setengah. Mereka pun juga bisa sampai mendunia sudah ada contohnya kan gitu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI