Perempuan paruh baya tersebut kini sudah ikhlas mengetahui suaminya poligami. Sariyah menerima keadaan dimadu Pak Tarno asalkan sang pesulap bisa adil membagi waktu dan nafkah untuk dirinya.
"Iya, nggak masalah (Pak Tarno punya banyak istri). Harusnya kan bisa ngatur pulang ke sini. Harusnya kan, misal, di sana tiga hari, di sini tiga hari. Kalau gitu, enggak papa saya mah (dimadu)," ujar Sariyah.
"Pada tahu kan hukum agama? Ya gitu aja harusnya mah, adil, harus nafkahin juga. Masa yang di sana diempanin (dinafkahin), saya enggak diempanin," tambahnya.
Sariyah Pasrah Bila Diceraikan Pak Tarno, Namun Ogah Rumahnya Diambil
Soal rencana Pak Tarno yang ingin menggugat cerai Sariyah, sang istri pertama mengaku pasrah.
"Ya kalau begitu mah sudah nggak ada jodoh. Gitu aja saya mah. Sudah tua juga, anak punya, nggak apa-apa," ungkap Sariyah.
Namun begitu, Sariyah tak terima bila rumah yang ditinggalinya berniat diambil oleh Pak Tarno. Menurut Sariyah, rumah tersebut dibeli dari jeri payah dia dan Pak Tarno.
"Nggak bisa lah, karena ini (dibeli bersama). Kecuali saya tinggal masuk nih, si mas sudah punya istri sebelum saya," ucapnya.
"Nah saya nggak mau lah (rumah diambil). Orang ini mah hak anaknya. Ini kan dari nggak punya apa-apa. Kayak tadi saya bilang, bawa baju di badan doang, sandal jepit bolong," tambah Sariyah lagi.
Baca Juga: Dituding Paksa Minta Uang Hingga Pak Tarno Gadai BPKB Mobil, Istri Tua Berikan Penjelasan