Sebelumnya main film tuh aku sempat jadi Gadis Sampul, karena memang aku pengin jadi model waktu itu. Umur 14-15an itu gadis sampul itu.
Memulai karier di usia muda, kamu sempat mengalami gejolak batin enggak, sih?
Saat itu sih aku bisa bilang enggak, karena di umur segitu pada saat itu masih meraba-raba aja. Justru yang berasa pada saat aku mulai dewasa.
Mungkin ini banyak dialami sama orang juga ya, enggak selalu yang ada di industri entertainment. Karena teman-temanku yang bekerja setelah lulus SMA dan lain-lain, mereka juga punya problem yang sama.
![Vanesha Prescilla saat mempromosikan film Tak Ingin Usai di Sini di kantor Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/28/82580-vanesha-prescilla.jpg)
Bisa kita bilang quarter life crisis itu di aku umur 19-20an mungkin.
Itu aku merasa kosong yang aku tuh kayak ada gap besar yang harus aku isi dari apa yang aku penginin. Jadi kayak seakan-akan aku merasa aku enggak tahu tempat aku di mana, aku harusnya di mana. Karena aku harusnya ngapain itu aku enggak tahu.
Sebenarnya rasa-rasa kayak gitu bukan dimunculkan karena aku main film ya. Memang manusiawi aja semua orang akan merasakan hal itu.
Lalu apa yang kamu lakukan saat tengah mengalami gejolak batin tersebut?
Jadinya aku harus eksplor banyak hal untuk tahu aku sebenarnya maunya apa. Dan tempatku di mana.
Baca Juga: Masuk Top 5 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Geser Dilan 1990 dan Pengabdi Setan 2
Jadi kalau film itu memang waktu itu aku pengin me time aja sih. Pengin me time dan mengeksplor apa yang aku mau.