Suara.com - Bisnis bullion bank, atau bank emas menjadi salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Tentunya, dalam menjalankan bisnis bank emas, lembaga keuangan harus mengelola dan memperdagangkan emas sebagai aset finansial.
Nantinya lembaga keuangan menawarkan berbagai layanan seperti simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan fisik maupun digital emas, dan layanan kustodian (penitipan). Bullion bank berperan penting dalam pengembangan pasar emas dan logam mulia di suatu negara,
Potensi bisnis emas ini pun akhirnya dibuka oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Adapun, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) telah menyetujui PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk menjalankan bisnis bank emas atau bullion bank.
Izin ini diberikan oleh OJK melalui Surat No. S-53/PB.22/2025, yang memungkinkan BSI untuk menjalankan kegiatan usaha Perdagangan Emas dan Penitipan Emas. Lantas bagaiamana rencana bisnis BSI dalam menjalankan usaha bank emas?
Suara.com berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan SVP Bullion Business PT Bank Syariah Indonesia Tbk Riko Wardhana dalam mengungkapkan strategi menghadapi tantangan industri bisnis bank emas di masa depan, berikut petikannya.
Bagaimana awal mula BSI membuka bisnis emasnya?
Ya jadi Alhamdulillah tentunya kami di BSI mendapatkan amanah untuk menyehatkan bisnis bullion di Indonesia ini Sebenarnya tidak hanya BSI jadi kami ada PT Pegadaian juga bersama BSI Alhamdulillah namun untuk yang bank memang BSI Nah perjalanan kami tentunya untuk mendapatkan ini pasti ada latar belakangnya.
Jadi izin yang diberikan adalah melalui izin yang dikeluarkan oleh OJK kepada kami dengan landasannya adalah sebelumnya OJK juga sudah mengeluarkan yang namanya POJK 17 terkait dengan kegiatan usaha Bullion bank ini Nah disitu tentunya dilihat dari regulator bahwa BSI.
Sebenarnya sebagai bank syariah juga itu sudah menjalankan yang namanya bisnis emas gitu ya bisnis emas bisnis emas ini diantaranya adalah memberikan fasilitas kepemilikan emas dengan cara mencicil nah jadi cicilan emas dan juga bisnis emas terkait dengan gadai.
Baca Juga: Bisik-bisik Pelaku Pasar Soal Dua Perusahaan Prajogo yang Mau IPO
Jadi BSI sebenarnya sudah berjalan sejak BSI establish ya hasil merger lalu. Itu bisnis itu sudah berjalan di BSI dan terus tumbuh dan ini juga menjadi latar belakang kenapa BSI dilihat juga mampu untuk bisa menerima izin daripada Bullion ini. Nah dari situ juga tentunya OJK melihat dan menamatkan juga kemampuan secara operasional, kemampuan secara business modelnya, kemampuan juga secara risk managementnya di BSI.
Nah atas dasar itu pada 12 Februari tahun 2025 ini BSI mendapatkan izin tersebut dan alhamdulillah tentunya dilanjutin dengan peluncuran atau peluncuran bank emas atau bank Bullion ini di Indonesia oleh bapak presiden kita ya Pak Prabowo Subianto 26 Februari lalu. Dan sejak 26 Februari lalu itu kita sudah bisa menjalankan bisnis ini gitu ya.
Memberikan layanan ini kepada masyarakat. Jadi itu kurang lebih latar belakangnya sampai saat ini kita bisa menjalankannya dengan bisnis antara lain adalah bisnis perdagangan. Jadi bisa memberikan layanan jual beli dan juga termasuk bisnis penitipan. Nah itu yang dilakukan oleh BSI saat ini.
Apa saja tahapan tahapan yang dilalui BSI sebelum akhirnya bisa mendapatkan izin dari OJK?
Alhamdulillah. Ya ya pasti regulator tidak bisa apa namanya boleh dibilang adalah ya standarisasi dan kriterianya sampai mereka menyetujui atau memberikan approval untuk suatu lembaga jasa keuangan bisa menjalankan bisnis Bullion ini Yang tadi mereka mengakses sejarah pengalaman, kesiapan peoplenya ya daripada pegawai kami, terus kemudian kesiapan operasionalnya. Karena bisnis emas ini relatif cukup kompleks gitu ya.
Satu hal ada secara proses business model secara keuangannya gitu ya untuk pencatatan accounting dan lain lain. Tapi harus juga didukung oleh kekuatan dari atau pengolahan sistem yang baik terhadap fisik emas itu sendiri. Gitu. Jadi nggak bisa sembarangan misalkan oh ada nilai emas yang kita memang kelola tapi emasnya nggak ada nggak mungkin gitu.
Jadi harus memang satu banding satu ya. Jadi catatan keuangannya kita, accounting sistemnya dengan emas fisiknya. Sehingga di situ muncul ada yang namanya risiko operasional. Nah itulah yang juga dilihat, di assess juga oleh regulator kita dan yang paling penting sebagai bank ada pengelolaan bagaimana risk managementnya. Jadi segala macam resiko ya.
Dari resiko personal di situ, ada resiko market ya, resiko pasar ya kan karena harga emas kan tentu pasti ada perubahan terus kemudian juga nanti kalau ke depan ada resiko terkait dengan legal ya bagaimana nasabah juga dijamin pengelolaannya oleh bank.
Terus mungkin di sana juga nanti akan muncul resiko kredit karena dari layanan bulan ini dimungkinkan juga nanti ada finance atau pembiayaan yang merupakan produk kredit gitu ya. Nah itu juga nanti akan muncul kredit, risiko kredit. Nah disitulah jadi proses proses itu yang harus dijalani oleh Bank BSI ketika mendapatkan izin tersebut.
Butuh waktu berapa lama sampai akhirnya BSI bisa mendapatkan izin dari OJK?
Sebenarnya prosesnya boleh dibilang ya kalau dibilang lama gak terlalu lama, dibilang cepat juga tidak terlalu cepat gitu ya. Jadi pada saat sebelum POJK 17 itu keluar di akhir 2024 itu memang sudah kita sudah berproses. Jadi memang dari pihak regulator juga sudah menginisiasi diskusi diskusi dengan kita.
Sehingga kita menyiapkan memang dari sejak awal. Tapi sejak OJK itu diluncurkan terus kemudian dilanjutkan dengan kita memberikan izin sebenarnya tidak terlalu lama. Tapi proses itu sebenarnya sudah diawali dulu.
Dengan diskusi, dengan tadi penyediaan infrastruktur, penyimpanan emas seperti apa, terus adakah sumber daya manusianya seperti apa dan lain lain itu sudah kita diskusikan bersama sama regulator. Sehingga pada saat kita mendapatkan izin tersebut tadi di bulan Februari lalu tahun ini, itu betul betul sudah memenuhi. Jadi ya kalau ditanya pas lah waktunya gitu kan.
Apa keuntungan BSI garap Bank Emas?
Ya. Jadi mungkin sedikit latar belakangnya juga Bullion bisnis ini kan, Bullion bank bisnis ini. Tentu pemerintah ada latar belakang. Kenapa pemerintah menginisiasi. Jadi ini merupakan salah satu inisiatif besar pemerintah bagaimana kita sebagai negara yang memang memiliki kemampuan untuk tambang emas, memproduksinya gitu ya, dan mengolahnya itu, itu bagaimana juga kita bisa menguatkan ekosistem emas itu.
Nah itu tujuan pemerintah dan pastinya adalah bagaimana juga mengoptimalisasi emas yang beredar di masyarakat ini. Sehingga mempunyai nilai yang lebih yang bisa dimanfaatkan atau masuk ke dalam sistem keuangan. Nah itu apa namanya, inisiasi besarnya. Tapi buat BSI tentu ini hal yang penting.
Kenapa selain tadi amanah untuk menjalankan inisiasi besar pemerintah tapi buat BSI juga pasti ini mendapatkan satu benefit ya yang pertama tentu karena kita juga bisa menjalankan bisnis perdagangan menjual beli ya pasti lah gitu ya.
Jadi BSI pasti mendapatkan pendapatan atau keuntungan dari situ Semakin besar nasabah yang membeli semakin banyak secara volume gitu ya itu pasti akan menguntungkan. Lalu kemudian juga BSI punya jasa terkait dengan penitipan.
Nah ini juga pasti juga menjadi peluang buat BSI. Karena apa? Bisnis Bullion ini adalah goalsnya adalah bagaimana membuat emas yang beredar di masyarakat itu itu bisa terkumpul terakumulasi di dalam bank, dalam sistem keuangan. Nah dengan demikian pasti BSI akan menghimpun lebih banyak lagi nasabahnya, menghimpun lagi jumlah emasnya dan ini akan menjadi suatu benefit buat BSI. Dan ini tadi gitu ya kalau ini juga tercapai secara picture besarnya maka ini juga akan memberikan dampak luas ke masyarakat gitu karena emas yang selama ini di masyarakat yang idol gitu ya yang tidak bisa atau belum bisa dioptimalisasi karena saatnya mau dioptimasi atau itu hanya bisa dijual atau hanya di gadai. Tapi pada saat mini emas ini masuk ke dalam sistem keuangan emas setiap kapan kapanpun juga nasabah itu bisa memanfaatkan emas yang di miliknya tersebut.
Bagaimana perkembangan sejauh ini?
Alhamdulillah jadi kalau apa namanya kalau apa ya kalau kita mengenal lagi sayang sayangnya gitu ya dan menuju sangat sayang makin sayang aja gitu jadi makin tumbuh. Jadi sebelum Bullion ini dilaunch juga sebenarnya kita sudah mulai menghimpun tekad yang titipan emas ini. Secara angka mungkin masih ya sekitar 400 kilo gitu ya.
Tapi alhamdulillah di dalam hitungan 4-5 bulan ini, ini udah lebih dari 100% pertumbuhannya. Jadi memang masyarakat melihat ini juga satu hal yang menguntungkan. Karena apa? Karena cara membeli emas atau cara memiliki emas ini jadi mudah. Karena mereka yang selama ini masyarakat harus beli mungkin membawa emasnya dengan resiko dan bawa pulang menyimpannya di rumah. Ini kan ga repot repot lagi gitu ya.
Semua bisa dikerjakan melalui aplikasi yang disediakan oleh BSI dan emasnya disimpan dengan baik. Nah itu yang membuat juga di 5 bulan ini pun juga lumayan. Tapi sekali lagi kalau kita lihat potensinya ini masih jauh. Potensi masih sangat besar gitu ya. Masih sangat besar.
Kenapa? Ya karena emas ini kalau kita ini kan sudah jadi culture orang Indonesia gitu. Kita sudah sangat, wah. Udah budaya wah nanti salah ngomong ya kan. Jadi budaya kita tuh dari kita punya nenek mungkin kakek, nenek lah ya, kalo kakek mungkin disimpannya, akhirnya mah neneknya juga gitu ya.
Itu punya emas. Betul. Mau berapa gram itu pun. Mau dalam bentuknya logam mulia, membentuk perhiasan, itu pasti punya nah kebiasaan ini kan sebenarnya yang mulai kita bangun literasinya supaya tadi masuk ke dalam sistem keuangan dan jadi nasabahnya bullion.
Kalau misalkan BSI sudah melihat ada potensi besar dari bisnis Bullion bank ini, BSI sendiri apakah punya target pembuatan rekening khusus Bullion bank di tahun 2025 ini?
Jadi sebenarnya sejak Bullion kita launch kemarin itu sudah ada yang namanya tabungan emas gitu ya atau rekening e-mas. Jadi kita nyebutnya secara karena menabung dengan cara digital tapi tetap dengan basis fisik emas. Nah ini kita memang sudah ada. Jadi sebenarnya sama aja dengan kita punya rekening rupiah biasa gitu ya. Tapi kalo kita kan hitungannya rupiah gitu ya. Kalo ini hitungannya dalam gram emas. Jadi nanti selama ini mungkin kita punya ya berapa juta rupiah gitu ya di dalam tabungan kita. Nanti kita akan terbiasa dengan berapa jumlah gram mungkin 10 gram, 100 gram gitu.
Nah itu yang kita bangun disitu. Jadi nasabah sekarang bisa membuka tuh membuka rekening emas itu dari aplikasi kita ya aplikasi mobile bankingnya BSI, Bullion by BSI. Nah disitu nasabah bisa membuka rekening emasnya. Nah nanti dia juga tetap bisa melihat saldo emasnya. Ini bisa dilayani dengan 24 kali 7.
Jadi nasabah nggak perlu repot repot mau kapanpun mau di malam hari mau beli emas, mau weekend mau beli emas misalkan ya namanya lagi ada rejeki dan jodoh gitu ya besok tiba tiba diajak untuk nikahan gitu ya. Kapan mau beli emas ya toko emas tutup mungkin malam malam ya, beli yang bisa pakai aplikasi. Bisa jadi nanti itu ya apa namanya dibayar tunai secara aplikasi, insya Allah sah bilang, sah ya. Mas kawin secara digital ya.
-Tapi Pak Riko yang jadi pertanyaan buat saya, ini kan biasanya kalau ibu ibu nih ya beli emas, terus disimpan di rumah dengan harapan misalnya setahun dua tahun atau tahun berikutnya tuh misalkan dijual lagi tuh harganya sudah lebih tinggi dari pembelian sebelumnya?
Betul. Nah itu untuk bisa menarik misalnya dia dari mayoritas ibu ibu gitu. Berpindah dari format itu menjadi masuk ke Bullion bank itu kayak gimana.
Apa yang ditawarkan BSI?
Inilah yang mungkin akan jadi tantangan kita sama sama dan kita sama sama untuk membangun literasi ke masyarakat itu. Jadi betul sekali tuh. Jadi kebiasaan memiliki emas tuh udah ada dari dulu gitu kan. Tapi caranya ya itu tadi dengan membeli emas menyimpannya.
Tunggu kapan kalau misalkan ada kebutuhan Kalau nggak ada kebutuhan nanti lihat lagi harganya mungkin bahkan nggak ngecek-cek harga lagi Tiba-tiba sekian tahun ada kebutuhan untuk bayar anak sekolah atau apa akhirnya dijual ya Nah dengan adanya secara sistem Bullion ini nah kita mengajak gitu ya apa namanya untuk mengenal ini supaya memiliki emas tuh lebih mudah dan lebih aman.
Apa jadi manfaatnya? Pertama pasti membelinya mudah. Jadi tidak perlu. Kalau dulu kan kalau dalam kepingan kecil itu kan paling kecil 1 gram misalkan. Lalu mungkin ada beberapa juga yang memproduksi di 0,5 gram. Dulu mungkin nilai 1 gram itu tidak terlalu mahal gitu ya.
Tapi kan sekarang kalau kita lihat harga 1 gram yang sudah hampir 2 juta rupiah berarti untuk membeli 1 gram saja itu kan effortnya luar biasa gitu ya. Nah akhirnya dengan aplikasi atau dengan cara ini kita bisa mendemokratisasi investasi emas ini atau membeli emas ini. Kenapa? Karena membelinya bisa dengan nilai 0,1 gram.
Nah 0,1 gram itu kan kurang lebih kalau harga sekarang ya 190 ribu masih dibawah 200 ribu ya.
Nah jadi bisa dimiliki. Jadi kalau misalkan besok besok misalkan kita punya duit oh iya uangnya hanya 500 ribu nggak jadi beli emas kan sayang. Nah tapi sekarang dengan adanya ini dengan ada bullion itu memungkinkan karena tadi bisa beli 0,1 terus dia bisa menabung rutin kapan saja. Jadi benefitnya kalau dulu harus dulu kumpulin dulu pergi beli koma segala macem. Nah ini kan bisa dilakukan kapan aja. Nah ini bisa dilakukan.
Terus kemudian setelah dia terkumpul gitu ya mungkin dari 0,5 gram setiap bulan terus kemudian terus terus terus dalam hitungan mungkin 12 bulan dia bisa punya mungkin 5 gram 10 gram. 10 gram sekarang itu udah mendekati 20 juta. Nah pada saat dia punya 20 juta itu dan si ibu ibu tadi ini ingin misalkan butuh dana ya, misalkan oke mau bantu anaknya untuk sekolah dan sebagainya atau kebutuhan lainnya. Itupun bisa dengan cukup mengajukan pembiayaan.
Jadi ada namanya pembiayaan atau fasilitas kredit dengan beragunan emas yang dimiliki. Jadi emasnya nggak usah dijual. Jadi emasnya tetap disitu. Nah si kebutuhan tadi bisa dipenuhi dari si banknya ini, Bank Bullion ini. Nah kemudian dia bisa mungkin untuk diinstall, ada dicicil lagi 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun. Nah pada saat nanti itu lunas, mudah mudahan bahkan kecenderungannya kalau kita lihat data historical itu harga emasnya naik.
Jadi nanti pada saat pun dia lunas 3 tahun selain dia lunas dia sudah bisa lihat bahwa harga emasnya juga udah naik dibanding yang 3 tahun lalu saat dia meminjam dana tadi. Nah itu keuntungannya gitu ketimbang kalau dengan cara yang mungkin tradisional yang kita lakukan sekarang.
Kalau yang sekarang yang saat ini kita sudah sediakan adalah membeli emasnya di kita juga. Gitu ya. Jadi membeli di emasnya di kita terus kemudian langsung otomatis menyimpannya disitu. Jadi, tapi punya fasilitas buat cetak. Jadi misalkan tadi punya 10 gram atau 20 gram terus ya mungkin ada kebutuhan untuk memberikan dalam bentuk keping kepada anaknya misalkan ya.
Nah itu bisa dicetak tuh dalam 2 gram, 5 gram gitu ya itu tetap bisa. Kurang lebih nanti ini akan menjadi seperti uang cash sekarang. Kita kayak sekarang ini kan boleh dibilang kalau kita pergi ke ATM udah jarang sekali gitu ya. Tapi kita tetap butuh ATM kenapa? Pada saat waktu tertentu kan kita pasti butuh yang kita uang apa kartal ya uang cetakan pasti kita butuh.
Nah sama dengan emas. Nanti pada saatnya nanti itu emas yang kita miliki sekarang di rumah segala macam lah, ada yang disimpan di safety positif bank dan segala macam yang akhirnya ngeluarin biaya juga untuk penyimpanannya, itu akan tersimpan di bank, di bank Bullion ini.
Nah pada saat kita butuh misalkan itu kita bisa print, bisa cetak. Kita bisa pergi ke request di aplikasinya kalau di BSI ini terus nanti diambil di kantor cabangnya BSI atau nanti kami juga akan menyediakan ATM emas. Jadi request gitu ya kayak cash, sekarang ada cash withdraw ya penarikan dana. Nah nanti ada gold withdraw. Jadi dia bisa menarik dananya, goldnya melalui kantor cabang atau melalui ATM tadi. Jadi kita akan membuat emas ini ya semudah kita sekarang memegang rupiah cash. Nah tujuannya tadi.
Sehingga tadi ada benefit buat masyarakat kenapa saya harus membawa atau membuka rekening emas saya di bank Bullion. Karena kalau gak ada benefit ya buat apa kan gitu. Tapi kita tawarkan benefit itu.
Targetnya dari usia berapa untuk Bullion bank ini?
Nah betul. Ini menarik gitu ya. Jadi kalau kita lihat sebenarnya komposisi dari kajian yang kita lihat masyarakat itu hampir dari baik itu segmen yang berpunya gitu ya di high class, medium class sampai di bawah itu memiliki emas walaupun dengan jumlah yang berbeda beda.
Terus kalau kita lihat dari sisi umur pun demikian walaupun relative di kalangan Gen Z gitu ya mungkin memandang emas sedikit investment old school gitu ya karena ada crypto ada yang lain, ada mungkin udah juga familiar dengan saham dan sebagainya.
Nah tapi dengan cara mendigitalisasi ini, ini menjadikan emas itu lebih modern. Sehingga dipandang juga bahwa ini menjadi kompetitornya si tadi, investment investment yang memang sudah dikenal dengan cara digital. Jadi alhamdulillah juga nih kita punya Bullion dan meyakinkan bahwa karena bullyan ini harus dilandasi izin dan diawasi oleh regulator maka ini membuat keyakinan masyarakat untuk mulai menyimpan emas di Bank Bullion.
Nah untuk yang segmen yang sudah biasa dengan cara digital ini jadi kayak double combo. Satu hal dia udah familiar nih dengan cara digital, ya kan? Yang di GenZ ini. Satu hal lagi emas ini tidak ada, apa bukan beda. Emas ini memiliki bener bener fisikalnya emasnya ada. Ya kan? Supported by gold bener bener nih, Gold bag, apa namanya di fisiknya benar benar ada. Nah jadi dua kombo ini yang membuat orang tuh makin yakin harusnya. Tapi sekali lagi ini belum merata secara informasi, secara literasi itu yang menjadi PR aja.
Tantangan nya seberapa besar?
Tantangan dan PR sekali.Tapi gimana caranya ya? Caranya BSI untuk mendapatkan kepercayaan gitu dari calon nasabah atau nasabah BSI yang sudah ada untuk mulai yaudah deh nabung aja tapi dalam bentuk emas gitu.
Nah satu ya pasti kita membuka ruang untuk membangun literasi sama sama ke masyarakat. Jadi ada komunitas komunitas, terus kemudian ya pasti ini menjadi satu bentuk bagaimana kita mengedukasi investasi ini. Walaupun tentu masyarakat dengan kondisi yang menantang secara ekonomi tapi kita tetap meng-encourage atau mengajak masyarakat itu untuk selalu memulai investasi sekecil apapun.
Nah itu yang kita coba lakukan Yang kedua yang kita lakukan adalah coba meng-align-kan dengan kebutuhan mereka atau menselaraskan dengan kebutuhan mereka. Contoh apa? Yang paling gampang. Kalau misalkan di segmen yang lebih muda pasti mereka punya rencana rencana untuk misalkan plan untuk mengambil jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi atau dia mengambil sekolah mungkin ke luar negeri dan sebagainya -travelling- travelling ya kan itu masih mau -healing- itu kan semua butuh plan ya gitu ya gitu semua butuh plan Yang menuju healing itu aja mungkin pusing tapi supaya healing nggak pusing pakainya adalah ini melakukan investasi. Nah ini kita coba selaraskan dengan rencana mereka.
Kalau untuk yang saya bilang lebih sedikit lebih mungkin ya lebih sedikit senior mungkin ada rencana untuk haji atau umroh. Nah itu pun juga akan lebih menarik gitu kalau dengan emas ini. Nah dua hal itu yang kita bangun. Jadi satu kita literasi bahwa from small things gitu ya. Jadi dengan nilai yang sangat kecil pun itu kita bisa memulai dengan emas ini dengan cara yang mudah. Yang kedua coba deh kebutuhannya atau plan nya apa.
Nah cocok gak nih? Karena kalau emas itu kalau udah kita bicara misalnya 6 bulan 1 tahun gitu ya itu relatif memang selalu kecenderungannya naik harganya. Dan memang kemarin ada sedikit anomali harga masuknya luar biasa gitu loh lonjakannya. Tapi kalau kita lihat tarik lagi 5 tahun kebelakang lalu tetep aja gitu walaupun tidak se se apa ya.
Se-fantastis kemarin gitu kenaikannya tapi kecenderungannya dalam setiap tahun ke tahun pasti naik. Pasti rata rata diatas 15 sampai 20% kenaikannya kalau kita lihat data historikalnya.
-Kalau misalkan ada yang disini nih misalnya kayaknya saya tertarik nih Ada minimal depositnya atau gimana sih Pak Riko mungkin bisa dijelaskan secara detail untuk calon nasabah mungkin. Kalau misalkan udah mau tertarik untuk masuk ke bisnis Bullion bank ini jadi nasabah menyimpan si emas ini gimana caranya?
Ya jadi untuk membeli emas minimal itu kita 0,1 gram jadi mulai dari situ jadi 0,1 gram udah bisa tuh mulai. Jadi buka dulu pertama download dulu aplikasi BSI, Bullion by BSI baik itu di Appstore atau di Playstore terus kemudian membuka rekening rupiahnya memang karena sebagai sumber dananya lalu bisa langsung membuka rekening emas Dan langsung bisa membeli emas juga dengan nilai hanya cukup 0,1 gram.
Nah dari situ ya tinggal di mainkan aja ditambah terus jumlah apa namanya emas yang ingin ditambah disitu. Nah itu bisa dilakukan kapan aja. Jadi 24x7 mau beli malam, mau beli weekend gitu silakan. Jadi betul betul kita mengajak masyarakat gitu ya untuk bisa menikmati bagaimana memiliki emas ini jadi mudah.
-Bisa dijelaskan gak langkah BSI untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat bahwa keamanan yang dijalankan oleh BSI ini dapat dipastikan gitu. Apalagi kan ini emas ya?
Jadi kembali lagi tadi kenapa BSI juga dapat izin ini karena satu BSI punya kemampuan untuk itu. Jadi menyimpan emasnya kita punya penyimpanan yang memang secara khusus dan diawasi juga oleh regulator. Itu satu hal. Terus kemudian tentunya secara karya ini juga bekerja di atas sistem gitu ya. Jadi pengamanan sistem dan segala macam itu selalu dilengkapi ya.
Jadi BSI pasti tidak mau main main dengan hal tersebut jadi betul betul dijaga dengan baik. Lalu kemudian juga tentunya mekanisme perhitungan secara sistem konteks dan lain lainnya itu dikelola dengan baik dan diawasi oleh regulator.
Dan satu hal lagi adalah bahwa BSI ya alhamdulillah juga karena basis adalah bank syariah. Jadi salah satu di akad syariah kita bahwa kita itu boleh melakukan jual beli bilamana memang emasnya sudah ada jadi memang emas itu kita beli dan kita stop di kita baru kita perdagangkan kepada nasabah.
Yaitu membuat aman bahwa tidak menjual atau tidak membeli atau dilakukan perdagangan tanpa ada basis fisik emasnya Jadi harus ada basis fisik emasnya itu yang kami lakukan
-Gimana kalau misalnya ada bank swasta nih tiba tiba dar der dor dengan kelebihan kelebihannya, siap bersaing nggak nih BSI?
Jadi kalau kita melihatnya bahwa bisnis atau ekosistem emas atau ya ekosistem emas ini sangat besar potensinya. Ya kita harus terbuka bahwa ini adalah Blue Ocean di market domestik ya.
Jadi ini terbuka sebenarnya dan bahkan mungkin saja BSI sendiri mungkin tidak sanggup untuk bisa memenuhi segala tadi itu ya dari jumlah emas yang beredar dan segala macam dan jumlah nasabah dan lain lain.
Jadi kami melihatnya adalah ini terbuka luas baik bagi lembaga jasa keuangan lainnya untuk masuk ke sini. Tapi memang jujur dari pengalaman kami yang sudah kami lakukan tidaklah mudah gitu ya. Pasti tentu ada proses, tentu ada juga hal yang dilihat dari sisi pengalaman, dari sisi tadi risk management dan lain lain yang harus dimiliki oleh bank tersebut untuk bisa masuk.
Tapi bukan tidak mungkin gitu ya bahwa ini terbuka gitu. Dan ini adalah peluang juga sebetulnya buat Indonesia sendiri gitu ya untuk bagaimana membangun ekosistem emas di Indonesia itu jauh lebih baik lagi gitu. Ya kita harus juga bercermin juga gitu ya ke negara lain bahwa ya bahwa Bullion banking ekosistem emas ini sudah sangat maju ya.
Kita mungkin bisa melihat dari Cina, Singapura bahkan di Inggris sekalipun India, Turki itu udah bagaimana mereka mengolah ekosistem sih sudah lebih baik. Jadi tapi kita punya potensi untuk ke sana dan kalau memang ini berkembang pasti Bullion bisnis atau Bullion bank juga ya bisa jadi harus bertambah untuk memenuhi cita cita atau harapan itu.
-Jadi nggak masalah ya, Pak?
Insyaallah nggak ada masalah. Sehat Sehat saja untuk bersaing, atau bersaing sehat sehat.Pak Riko bisa di spill dikit nggak presentasi dari dampak adanya -Bullion bank ini dalam beberapa bulan untuk laba BSI sendiri udah bisa disebutkan?
Waduh. Itu mungkin tadi ada laporan keuangan ya. Tapi tadi sih pertumbuhannya kalau kita lihat lumayan Alhamdulillah ya. Jadi kita juga sedikit lumayan surprise lah ya. Lumayan surprises.
Ya ini pasti ada peran pemerintah. Ini karena peran pemerintah juga betul betul Pak Presiden kita juga betul betul melihat ini peluang kita untuk secara ekonomi tuh bisa satu titik untuk kita bisa bangkit juga melalui industri emas ini. Jadi dengan semangatlah ya semangat inisiasi ini dari pemerintah terus kemudian juga regulator kita juga support terkait dengan ketentuan dan sebagainya, dan juga nanti dari beberapa pihak gitu ya, itu dari industrinya juga, itu juga support.
Ini kami yakin sekali ini akan memberikan dampak tidak hanya buat BSI tapi buat masyarakat semua.
-Pak Riko pertanyaannya terkait dengan target BSI pada tahun 2025, ya tinggal 6 bulan sih. Tapi ya tidak ada salahnya kan untuk dijelaskan target BSI kedepannya. Untuk beberapa bulan lagi di 2025 ini selain pengembangan Bullion bank, apakah ada pengembangan lainnya?
Jadi yang kita udah jalankan hari ini itu kita punya target segmen memang masih di segmen individu ritel gitu. Dan walaupun ini Alhamdulillah angkanya terus bergerak naik dan memang dengan BSI sekarang ini memiliki lebih dari 20 juta customer, ini muat potensi yang sangat besar karena sebagian besar customer juga pasti adalah individu itu tadi. Tapi ke depan ya tidak dalam waktu yang lama lagi gitu ya, kita akan meluncurkan juga produk simpanan tadi sehingga simpanan sehingga nanti udah punya potensi untuk kita masuk ke dalam neraca kita. Nah ini akan membuat tentunya secara keuangan dari BSI juga jauh lebih baik karena akan menambah dari sisi liabilitas BSI ya, secara aset akan bertambah. Lalu juga kemudian rencana kita adalah membuka juga segmen untuk korporasi. Karena beberapa korporasi juga mengharapkan gitu ya mereka juga bisa memulai untuk menempatkan investasi mereka dalam bentuk emas. Dan Alhamdulillah tentu Bullion Bank punya fasilitas untuk itu.
Nah itu juga nanti akan masuk sehingga nanti harapannya adalah yang sekarang ini kita kelola kurang lebih kita bunga emas itu ada hampir 1 ton gitu ya dan kita bisa mengejar sampe 2 atau 3 tahun di akhir tahun Lalu kemudian juga dari sisi bisnis cicilannya emas itu ya sekarang juga tumbuh.
Nah ini mudah mudahan gitu ya ini akan terus tumbuh dan sudah tonasenya dan dampaknya pasti akan ke sisi keuntungan dan keuangan si BSI. Dan juga seperti yang disampaikan oleh Pak Prabowo bisa meningkatkan PDB juga ya Pak Riko. Bisa membantu itu.
Jadi ya harapannya karena tadi masuk ke dalam sistem keuangan terus kemudian bisa dimonetisasi, dinikmati oleh masyarakat, ini akan mengangkat demand sih. Mungkin sekarang sudah ada demand emas gitu ya tapi tidak tercatat dan mungkin tidak teroptimalisasi secara nilai.
Nanti setelah masuk ke dalam Bullion kita bisa lihat bahwa demandnya akan naik dan insya Allah itu akan membawa industri baik dari pertambangannya, kemudian dari pemurniannya, retenary, terus kemudian dari produksi mungkin ke jadi ke bentuk logam mulianya, atau bahkan sampai ke perhiasan, itu semuanya nanti akan bergerak harapannya seperti itu.