Menteri ESDM: Program 35 Ribu MW untuk Hindari Kegelapan

Jum'at, 21 Agustus 2015 | 15:27 WIB
Menteri ESDM: Program 35 Ribu MW untuk Hindari Kegelapan
Menteri ESDM Sudirman Said [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Listrik sangat dibutuhkan masyarakat untuk menggerakkan roda dan pertumbuhan ekonomi serta mendukung kehidupan masyarakat sehari-hari. Dan ini merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang terus bertambah seiring meningkatnya perekonomian.

Pemerintah terus berupaya untuk mencukupi kebutuhan konsumsi listrik dengan berbagai program antara lain program percepatan pembangunan pembangkit tahap I dan II serta program peningkatan kapasitas listrik nasional 35 ribu MW.

Beberapa daerah di Indonesia mengalami krisis listrik karena memang antara kebutuhan dan ketersediaan listrik tidak balance, adapula yang mengalami krisis listrik karena pertumbuhan kebutuhan yang tidak disertai dengan pertumbuhan kapasitas listriknya dan kondisi seperti ini akan banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia seperti di Jawa Tengah yang diperkirakan mengalami krisis listrik pada tahun 2017 jika tidak ada penambahan kapasitas.

Peningkatan kapasitas listrik bukan hanya sebatas kewajiban, namun sudah merupakan sebuah keharusan.

“Dari 24 sistem kelistrikan nasional hanya separuh yang normal selebihnya pas-pasan saja tidak punya margin atau malah minus jadi memang program 35 ribu MW itu bukan mimpi, tapi keharusan,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam keterangan tertulis, Jumat (21/8/2015).

Program 35 ribu MW merupakan salah satu proyek strategis dalam Rancangan Perpres mengenai Percepatan Pembangunan Proyek Strategis Pemerintah. Kebutuhan tersebut merupakan perkiraan pertumbuhan kecukupan listrik dengan Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen selama lima tahun ke depan.

“35 ribu MW merupakan suatu kebutuhan, kalau kita tidak bisa membangun 35 ribu MW dalam lima tahun ke depan maka akan semakin banyak daerah yang mengalami kegelapan. Jadi ini yang harus diusahakan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI