Jika ada kenalan yang bisa diajak berkonsultasi, nggak perlu malu minta masukan. Atau ikut seminar properti saat ada pameran. Kalau nggak cukup, punya smartphone kan? Nah, buka deh Internet pakai hape canggih itu. Banyak info seputar kredit rumah di dunia maya yang serba ada itu.
Soal pemilihan bank juga nggak bisa buru-buru. Bandingkan KPR bank satu dan lainnya, lihat bunganya dan ketentuan lain, seperti penalti dan denda. Cari yang terbaik.
3. Gampang percaya
Yang namanya agen properti, pasti membujuk kita untuk membeli dagangannya. Kita sebagai konsumen harus cerdas, jangan gampang percaya. Apalagi jika ada iming-iming cicilan ringan, tanpa down payment (DP), dan lain-lain yang menggiurkan. Mintalah kepastian soal promosi itu. Kalau perlu, minta pernyataan hitam di atas putih. Jadi, kalau mereka bohong, bisa kita perkarakan pakai barang bukti itu.
4. Nggak teliti
Teliti itu wajib. Kontrak perjanjian jual-beli wajib diteliti. Kalau beli rumah second, tentukan siapa yang bayar biaya balik nama, notaris, dan lain-lain. Spesifikasi bangunan juga begitu. Gimana coba kalau bilangnya tembok pakai batu bata ternyata batako kelas KW? Pastikan janji sesuai dengan kenyataan.
Saat membeli sesuatu, apalagi beli rumah pertama, kita harus perhitungkan untung-ruginya. Jangan sampai bikin kesalahan yang bikin kita rugi.
Rumah itu bisa jadi investasi lho. Kalau salah langkah, bukannya untung. Malah bisa buntung.
Baca Artikel DuitPintar Lainnya:
5 Iming-iming Iklan Properti Online yang Harus Diwaspadai
Mau Investasi, Pahami Dulu Tips Bisnis Properti Sebelum Mulai
Jangan Tergiur Keuntungan Dulu, Ini Dia Kelemahan Investasi Properti
Published by Duitpintar.com |