Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:49 WIB
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Pengemudi Grab. (Dok: Suara.com/Gagah Radhitya)

Suara.com - Tahun 2025 menjadi penanda penting dalam perjalanan ekonomi digital Indonesia. Di tengah dinamika global yang masih dibayangi ketidakpastian, transformasi teknologi, dan tekanan ekonomi rumah tangga, platform digital bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah menjelma menjadi infrastruktur sosial dan ekonomi. Di antara pemain utama ekosistem ini, Grab Indonesia menutup 2025 dengan satu benang merah yang konsisten: menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus memperluas peluang hidup bagi jutaan orang.

Catatan Akhir Tahun Grab Indonesia 2025 bukan sekadar laporan kinerja korporasi, melainkan refleksi atas bagaimana teknologi, jika dikelola dengan keberpihakan, dapat menjadi pengungkit pemerataan dan inklusi. Dari jalanan kota hingga dapur UMKM, dari mitra pengemudi hingga pelajar penerima beasiswa, perjalanan Grab sepanjang 2025 merekam kisah tentang ekonomi yang bergerak dari bawah.

Ekosistem yang Menyentuh Seperempat Indonesia

Industri transportasi dan pengantaran online kini menyumbang sekitar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Dalam lanskap tersebut, Grab berkontribusi sekitar 50 persen di industri ride-hailing. Namun angka yang paling mencolok adalah satu dari empat masyarakat Indonesia kini berinteraksi dengan Grab—baik sebagai pengguna maupun sebagai mitra pengemudi dan merchant. Artinya, platform ini telah menjadi bagian dari keseharian jutaan keluarga Indonesia.

Di tengah realitas ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Grab menjadi ruang baru bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, terpinggirkan oleh usia, atau terkendala akses pendidikan. Data internal Grab 2025 menunjukkan bahwa lebih dari separuh mitra pengemudi berusia di atas 36 tahun, bahkan mayoritas di atas 45 tahun—kelompok usia yang kerap menghadapi diskriminasi di pasar kerja formal. Sekitar 69 persen mitra hanya berpendidikan SMA/SMK, dan hampir separuhnya sebelumnya tidak memiliki sumber penghasilan tetap.

Yang paling menyentuh adalah peran perempuan. Sebanyak 182.500 mitra pengemudi Grab adalah perempuan, sebagian besar ibu tunggal dan tulang punggung keluarga. Bagi mereka, fleksibilitas bukan sekadar fitur, melainkan kebutuhan hidup.

UMKM: Mesin Ekonomi yang Diperkuat Digital

Sepanjang 2025, Grab terus menegaskan perannya sebagai akselerator UMKM. Delapan dari sepuluh merchant GrabFood adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Di GrabMart, lebih dari separuh merchant berasal dari UMKM lokal. Sejak 2020 hingga 2024, ekosistem merchant Grab telah menciptakan sekitar 4,6 juta lapangan kerja—sebuah kontribusi signifikan di tengah keterbatasan sektor formal.

Program Kota Masa Depan menjadi salah satu wajah kolaborasi ini. Melalui enam rangkaian workshop pelatihan UMKM yang menjangkau 16 kota tier-2 dan tier-3, Grab mendorong pelaku usaha lokal untuk tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas lewat digitalisasi. Di kota-kota yang sering luput dari sorotan ekonomi nasional, teknologi justru membuka pintu baru bagi pertumbuhan.

Baca Juga: Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran

Ekosistem Terintegrasi: Mobilitas, Keuangan, dan Kesehatan

Sepanjang 2025, Grab memperkuat ekosistem terintegrasi yang mencakup mobilitas, pengantaran, belanja, layanan finansial, hingga kesehatan. GrabCar, GrabBike, GrabFood, GrabExpress, GrabMart, GrabJastip, hingga GrabHealth dan GrabKios menjadi simpul-simpul yang saling terhubung.

Dalam layanan finansial, sinergi Grab-OVO-Superbank terus berkembang. Digital payment, pembiayaan mikro, hingga akses investasi ritel memperluas inklusi keuangan. Jutaan agen GrabKios di lebih dari 500 kota menjadi ujung tombak layanan keuangan digital, terutama di wilayah yang belum terjangkau perbankan konvensional.

2025: Tahun Aksi Sosial dan Kebangsaan

Tahun ini juga ditandai oleh inisiatif sosial berskala nasional. Program “1080 Grab Indonesia” yang mengusung tema Semua Bisa Berdaya, Semua Bisa Sejahtera melibatkan lebih dari

5.000 mitra pengemudi di 80 kota, dari Aceh hingga Papua. Perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol pengakuan atas peran mitra sebagai penggerak ekonomi rakyat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI