Wow! Facebook Kunjungi Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Surabaya

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 03 Juni 2019 | 09:12 WIB
Wow! Facebook Kunjungi Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Surabaya
Logo Facebook. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kala itu, dengan banyaknya tagihan dan biaya hidup, Ina harus menghidupi kedua buah hatinya. Ina pun bangkit dengan membangun usaha membuat pie.

"Sejak 2010 saya ditinggal suami jadi gimana caranya anak saya bisa hidup. Jadi saya akhirnya diajari ibu saya buat kue. Tapi ibu saya pesan jangan semua kue dibikin," kata Ina.

Akhirnya, Ina pun memilih untuk menekuni bisnis kue pie tersebut. Ina kemudian mengikuti pelatihan Pahlawan Ekonomi. Dari program tersebut, ilmunya membuat pie semakin terasah.

Terlebih, dengan pelajaran yang telah didapat untuk menjual produk melalui internet, seperti, facebook, instagram dan whatsapp.

"Setelah saya terjun ke Pahlawan Ekonomi, yang tadinya varian rasa hanya lima, sekarang banyak. Karena saya sharing dengan chefnya. Jadi kalau kita bikin (produk makanan) kita tidak boleh merasa enak sendiri," ujarnya.

Hasil mengikuti pelatihan Pahlawan Ekonomi yang berkolaborasi dengan #SheMeansBusiness, omzet penjualan produk Ina pun terus meningkat. Bahkan, produknya kini sudah tersebar ke seluruh pelosok nusantara.

"Jadi keuntungan saya yang tadinya tidak tahu jadi tahu, yang tadinya tidak bisa jadi bisa. Sekarang omzet per bulan Rp 30 juta sampai Rp 40 juta," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyuntikan semangat berapi-api kepada para pelaku UMKM dalam momen kerja sama dengan Facebook yang digelar bersamaan dengan acara launching program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang di Kaza Mall Surabaya, Sabtu, (1/6).

Risma mendorong mereka agar tidak bosan berusaha, tidak lelah, dan tidak menyerah untuk terus mengembangkan produknya.

Baca Juga: Cerita Porter Stasiun Surabaya Gubeng Menanti Rezeki di Musim Mudik

"Bapak ibu sekalian mau memilih produknya dijual Rp 10 ribu atau Rp 50 ribu? Pasti ingin yang Rp 50 ribu, nah untuk itu harus ada sesuatu yang layak untuk dihargai Rp 50 ribu. Karena itu saya minta untuk terus belajar tiap hari bahkan Sabtu Minggu juga tetap berproses. Kita tidak boleh berhenti harus terus berinovasi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI