4 Dampak Resesi dan Strategi Mengatasinya

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 23 September 2020 | 19:47 WIB
4 Dampak Resesi dan Strategi Mengatasinya
Ilustrasi ekonomi menurun - resesi (Gerd Altmann/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika sebelumnya Suara.com telah mengulas penyebab resesi dalam artikel "5 Penyebab Resesi", artikel kali ini akan membahas seputar dampak resesi dan strategi mengatasinya.

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati sepertinya tengah memberi sinyal resesi yang akan melanda Indonesia.  Pemerintah menyebut perekonomian masih berat untuk bergerak dan keluar dari krisis Covid-19. Proyeksi pertumbuhan bahkan diturunkan kembali ke rentang -1,7 persen hingga -0,6 persen sepanjang tahun ini.

Resesi ekonomi terjadi ketika aktivitas ekonomi yang melemah secara signifikan dalam rentang waktu yang cukup lama. Kondisi ini umumnya ditandai dengan penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut.

Lalu, apa dampak resesi? Berikut penjelasannya.

1. Meningkatnya Angka Pengangguran

Resesi biasanya bersifat destruktif dan berpotensi menciptakan pengangguran. Hal ini terjadi karena beberapa perusahaan akan mencoba untuk mengurangi biaya produksi, termasuk gaji pegawai. Alhasil, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan semakin meningkat. Para lulusan baru juga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena perusahaan akan mengurangi perekrutan pegawai baru.

2. Menurunnya Pendapatan dan Daya Beli

Ketika tingkat pengangguran tinggi, daya beli masyarakat akan semakin menurut. Jika daya beli masyarakat menurun, imbasnya akan mengarah pada kebangkrutan di banyak sektor usaha. Dalam kasus resesi 2020, sektor usaha yang diprediksi paling terkena dampak adalah sektor rekreasi dan pariwisata.

3. Menurunnya Akses Pendidikan dan Kesehatan

Baca Juga: Akibat Corona, Kondisi Ekonomi Terburuk Sejak Perang Dunia ke II

Menurunnya pendapatan dan daya beli juga berbanding lurus dengan menurunnya akses layanan pendidikan dan kesesatan. Dampak ini akan sangat terasa bagi mahasiswa yang semakin kesulitan membayar uang kuliah serta masyarakat yang tidak memiliki asuransi kesehatan.

4. Meningkatnya Ketimpangan Ekonomi dan Kemiskinan

Saat menghadapi resesi, ketimpangan ekonomi dan kemiskinan cenderung akan memburuk. Hal ini karena sebagian besar pegawai yang di PHK adalah mereka yang berasal dari kelas menengah ke bawah.

Jika pendapatan kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah menurun, tentunya ketimpangan ekonomi akan semakin memburuk. Kondisi ini berpotensi memunculkan orang miskin baru dan meningkatkan angka kriminalitas.

Resesi Memberikan Dampak Positif?

Dibalik dampak negatif dari resesi, secara ironis kondisi ini juga memberikan dampak positif di beberapa sektor. Misalnya, di awal tahun 2020 lalu, terlihat adanya penurunan tajam polusi udara di negara-negara berpenduduk padat seperti China dan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI