Percepat Penanganan Stunting, Kemensos Bentuk Tim Lintas Kementerian

Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:06 WIB
Percepat Penanganan Stunting, Kemensos Bentuk Tim Lintas Kementerian
Produk makanan yang memiliki dampak langsung bagi pengurangan stunting. (Dok : Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mempercepat penanganan stunting di Indonesia, Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya untuk melakukan kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait. Menteri Sosial (Mensos), Juliari menugaskan Sekjen Kemensos membentuk satu tim lintas kementerian/lembaga untuk segera merumuskan roadmap mengenai penggunaan beras fortifikasi terhadap Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Untuk mempercepat, saya mengagendakan rapat dengan kementerian dan lembaga terkait, agar kebijakan ini dapat disepakati oleh lintas lembaga, sehingga implementasi lebih kuat,” katanya, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat dari kekurangan gizi dalam waktu lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

“Saya minta kementerian dan lembaga terkait untuk turut mendukung, sehingga masalah stunting di Indonesia dapat dikurangi secara efektif dan masif,” kata Ari, demikian sapaan akrabnya.

Kemensos mendapat penugasan dari Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penanganan stunting.

“Kami ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo, antara lain untuk mempercepat penanganan stunting di Indonesia, agar target 14 persen tercapai dengan BPNT,” ujarnya, dalam rapat virtual di Jakarta, Senin (12/10/2020).

BPNT, kata Juliari, perlu membuat kajian memasukkan berbagai produk makanan yang memiliki dampak langsung bagi pengurangan stunting.

“Di Kemensos, BPNT telah dan sedang berjalan dengan menyasar pada 19 juta keluarga. Namun dari jumlah yang ada, perlu dirinci satu persatu jenis beras yang dikonsumsi melalui program tersebut,” kata Juliari.

Berdasarkan informasi, ada warga menerima beras fortifikasi yang diyakini bisa memperbaiki gizi anak-anak usia dini ataupun balita.

Baca Juga: Soal Kinerja Kemensos, Begini Kata Jurnalis Senior Andy F. Noya

“Sebagai program masif, kita perlu dukungan berbagai pemangku kepentingan. Kemensos ditugaskan Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melakukan kajian bersama dengan Puslitbang, Bulog, serta BPOM,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI