Luasan tanaman kedelai yang di panen di Kecamatan Wonomulyo pada musim kali ini berasal dari lahan 540 hektare, sedangkan Desa Bumiayu sendiri menghasilkan kedelai dari 190 hektare.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Polewali Mandar, H Hassani menyebutkan, pertanaman kedelai yang dipanen kali ini adalah hasil pertanaman yang dimulai pada akhir Juli sampai pertengahan Agustus 2020 lalu, dari varietas kedelai Argomulyo dan Anjasmoro.
"Benih yang digunakan merupakan bantuan pemerintah. Mayoritas di sini menggunakan varietas Anjasmoro. Beberapa petani memang menukar benihnya dengan Argomulyo, karena Argomulyo bijinya lebih besar dan umurnya lebih genjah," ungkap Hassani
Pemanfaatan lahan setelah musim padi gadu yang dimaksimalkan dengan membuat pola menanam kedelai ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani Polman.
"Upaya yang kita lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi dan mengikat kerja sama dengan perusahaan sebagai offtaker, yang dapat menjamin pembelian hasil kedele dengan harga Rp 7000/kilogram untuk calon benih dan Rp 6500/ kilogram untuk komsumsi." terang Hassani lagi.
Pada kesempatan ini, secara simbolis diberikan bantuan benih, alsintan, saprodi, dan lain-lain, dengan total program Kementan untuk Sulbar senilai Rp 44,05 miliar, sedangkan untuk Polman sendiri mendapatkan bantuan senilai Rp 7,5 miliar lebih.
Hadir pada kesempatan tersebut, para eselon 1 Kementan berserta jajaran, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Wakil Kajati Sulbar, Wakapolda Sulbar, para Pjs. Bupati dan segenap unsur Forkompimda Sulbar.