“Laporan WHO mengatakan penularan terjadi cukup tinggi saat makan bersama kolega, keluarga, karena dipikir aman,” jelas dr. Fajri.
Mengambil contoh dari pengalaman Saffri Sitepu, kini dia sangat serius menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Saya juga dulunya punya hobi bersepeda dengan komunitas, tapi setelah sembuh COVID-19, sampai saat ini saya sudah tidak lagi bersepeda dengan temanteman. Saya hindari hal itu. Saya bersepeda sendiri, saya jauhi kerumunan. Karena masih ada rasa takut terinfeksi kembali. Hingga kini saya melaksanakan protokol kesehatan yang benar dan tepat,” ujarnya.
Sebagai saran tambahan, dr. Fajri mengatakan, untuk melengkapi usaha tersebut, jangan lupa untuk bantu pemerintah melakukan 3T.
"Terakhir kita harus dukung vaksinasi agar program ini bisa menurunkan penularan dan kita semua bisa sehat selalu,” tutupnya.