Secara global, 50% pelaku bisnis cukup positif untuk mendedikasikan sumber daya mereka untuk membuka pasar baru di luar negeri sebagai bentuk perluasan pasar domestik.
Mereka juga optimis adanya peningkatan jumlah negara tujuan untuk ekspor produk mereka. Angka ini naik hampir dua kali lipat sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung.
Beralih ke dalam negeri, ekspektasi pelaku bisnis Indonesia tehadap sektor ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan rata–rata global meskipun sedikit lebih rendah dari level ekpektasi pada laporan IBR sebelumnya di semester kedua 2020 yang berada di level 50%.
Dalam mencari peluang, pelaku bisnis Indonesia semakin fokus untuk meningkatkan jumlah negara tujuan ekspor bisnis mereka dengan 46% di antara mereka memperkirakan sektor ini akan tumbuh dalam 12 bulan ke depan.
Dari sektor investasi, dua sub-sektor yang menarik perhatian pelaku bisnis untuk investasi lebih lanjut diantaranya investasi untuk pabrik dan mesin yang tumbuh 10% di banding periode survei sebelumnya ke level 58% dan sub-sektor teknologi yang tumbuh 7% ke level 66%.
“Meskipun pelaku bisnis masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19 namun secara umum selama semester awal tahun 2021 para pelaku usaha Indonesia masih memiliki optimisme tinggi akan pertumbuhan ekonomi, hal ini cukup wajar melihat Pemerintah telah mengeluarkan cukup banyak program dan dana untuk memfasilitasi berbagai industri dalam menghadapi krisis karena pandemi,” kata CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani dalam keterangannya, Kamis (12/8/2021).
Namun, menurut Johanna, optimisme tersebut juga harus diikuti dengan kemampuan beradaptasi secara dinamis mengingat perubahan peraturan yang diterapkan Pemerintah masih fluktuatif mengikuti perkembangan situasi pandemi di Indonesia, seperti halnya peraturan yang berlaku saat PPKM level 4 seperti sekarang tentu berbeda dengan peraturan saat PSBB beberapa waktu lalu.
“Untuk menjaga optimisme pelaku usaha tetap positif di semester kedua tahun ini, kami juga sepakat diperlukan koordinasi lebih lanjut di lapangan dari Pemerintah dan pelaku usaha agar kebijakan yang diambil tepat sasaran terutama untuk sektor usaha yang telah secara patuh mengikuti berbagai protokol kesehatan.” tutup Johanna.
Baca Juga: Elite Politik Dongrak Popularitas di Tengah Pandemi Bukti Minim Empati kepada Rakyat