Pemerintah Ingin Tenaga Pendidik Bantu Identifikasi dan Tangkal Hoaks

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 30 Agustus 2021 | 08:46 WIB
Pemerintah Ingin Tenaga Pendidik Bantu Identifikasi dan Tangkal Hoaks
Ilustrasi hoaks. (Shutterstock)

Septiaji Eko Nugroho menambahkan jika setiap informasi yang kita dapatkan di ruang digital perlu adanya kewaspadaan dan harus skeptis. Bukan menjadi paranoid, tetapi lebih ke arah hati-hati dan cermat.

“Ada 3 step yang dapat dilakukan, yang pertama adalah cek sumbernya dan sebisa mungkin carilah sumber yang memiliki keterangan jelas. Lalu mulailah berpikir kritis, berikan ruang skeptis terhadap informasi yang kita dapatkan di media digital kita. Yang ketiga adalah harus selalu rajin mencari klarifikasi dan faktanya, telitilah sebelum berbagi,” ungkap Septiaji.

Sementara itu Abdul Mukti selaku Pengembang Teknologi Pembelajaran Kemdikbud Ristekdikti juga menambahkan bahwa sebagai pendidik juga perlu teliti dalam mencari bahan, khususnya ketika mencari di online.

Misalnya, apakah sumber referensi tersebut memiliki otoritas, apakah sumber tersebut dapat diandalkan, jurnal ilmiahnya telah terakreditasi dan lain sebagainya.

“Contohnya jika anda membaca sejarah namun ditulis oleh orang yang belum jelas, sebaiknya tidak perlu digunakan dan dihindari saja, lebih baik cari referensi lain yang lebih terkenal,” ungkapnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI