Dimana mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal, mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi bahkan luar PT. Salain itu, mendorong proses pembelajaran di PT yang semakin otonom dan fleksibel, dan menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
"Sehingga adanya perkawinan atau Link and Match antara Pendidikan vokasi dengan dunia industri/dunia kerja dalam penyusunan kurikulum bersama, adanya dosen tamu dari industri, terlaksananya program magang mahasiswa, adanya penyerapan lulusan, program beasiswa, Bridging Program: magang dosen, sertifikasi kompetensi lulusan, bantuan peralatan, dan kegiatan Joint Research Terapan," katanya.
Sedangkan Kepala Bidang Pendidikan Pusat Pengembanhan SDM Perhubungan Laut, Kemenhub, Capt. Tri Cahyadi menyampaikan bahwa PT dan Politeknik Pelayaran di Indonesia merupakan vocationally oriented higher education yang menghasilkan lulusan yang dibekali pengetahuan dan keterampilan hands on.
"Dan untuk menghasilkan SDM Perhubungan Laut yang Prima, Profesional dan Beretika dalam menyelenggarakan Transportasi yang handal dan Zero Accident serta menjawab kebutuhan industri maka BPSDMP melalui Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut melakukan strategi Link and Match serta peningkatan kerjasama dengan industri melalui “Zona Layanan Pengembangan SDM Perhubungan Laut". Terdapat tiga zona layanan yaitu Pre Sea Service, On Sea Service, dan Post Sea Service," katanya.
Capt. Tri juga menjelaskan bahwa Pre Sea Service yaitu persiapan sesuai kebutuhan bekerja di Kapal dan Pelabuhan seperti Education and training. Sedangkan On Sea Service yaitu bekerja pada bidang khusus kapal dan pelabuhan sehingga berdaya saing seperti pada Port and Shipping Operation.
Sedangkan Post Sea Service yaitu setelah tidak layak secara fisik dan umur atau hal lainnya dan demi mendapatkan pekerjaan yang lebih layak atau berkarir pada bidang terkait Lainnya yang tidak langsung di kapal dan perlu meningkatkan kualifikasi pendidikan ke jenjang S2, Double Degree, mengikuti diklat Diklat Non-STCW, Diklat SKKNI, Diklat singkat Tailor Made, General Lecture, Ambassador Lecture, atau Sharing of Experience.