Margo merinci impor migas September 2021 senilai USD1,86 miliar, turun 8,90 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 59,15 persen dibandingkan September 2020.
Sedangkan impor nonmigas September 2021 senilai USD14,37 miliar, turun 1,80 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 38,18 persen dibandingkan September 2020.
Meski secara bulanan menurun, kinerja impor masih meningkat 40,31 persen secara tahunan bila dibandingkan dengan bulan September 2020 yang pada saat itu tercatat USD11,57 miliar.
"Peningkatan ini juga didorong oleh peningkatan impor migas sebesar 59,15 persen yoy maupun impor non migas yang naik 38,18 persen secara yoy (tahunan)," katanya.
Sedangkan dari sisi penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar September 2021 dibandingkan Agustus 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD122,8 juta (6,56 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral USD276,7 juta (219,54 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2021 adalah Tiongkok USD39,12 miliar (32,07 persen), Jepang USD10,42 miliar (8,54 persen), dan Thailand USD6,55 miliar (5,37 persen).
Sedangkan impor nonmigas dari ASEAN USD21,33 miliar (17,49 persen) dan Uni Eropa USD7,78 miliar (6,38 persen).