Jaga Ketahanan Pangan Indonesia, Pembudidaya Ikan dan eFishery Terus Tumbuh Bersama

Selasa, 19 Oktober 2021 | 09:41 WIB
Jaga Ketahanan Pangan Indonesia, Pembudidaya Ikan dan eFishery Terus Tumbuh Bersama
Pembudidaya Ikan eFishery.

Contohnya seperti eFisheryFeeder Ikan, yaitu mesin pemberi pakan ikan otomatis yang dapat dikontrol melalui ponsel mereka.

Dengan eFisheryFeeder Ikan, Muktasim bisa dengan mudah mengatur jadwal pemberian pakan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Tidak hanya itu, setiap pakan yang dikeluarkan melalui eFisheryFeeder akan tercatat secara otomatis sehingga pembudidaya dapat terus memantau pengeluaran pakan setiap hari tanpa harus mencatat secara manual.

Selain itu ada juga layanan penyediaan pakan eFisheryFeed yang terintegrasi dengan layanan eFisheryFund.

“Melalui eFisheryFeed, pembudidaya bisa mendapatkan berbagai merk pakan sesuai kebutuhan dengan harga yang lebih kompetitif. Selain itu, pembelian pakan juga bisa lebih mudah karena kami menyediakan opsi pembayaran dengan sistem tempo eFisheryKabayan (Kasih Bayar Nanti) yang menjadi bagian dari eFisheryFund,” ujar Gibran.

Berkat pemanfaatan teknologi tersebut, Muktasim yang awalnya memiliki hanya 15 kolam patin, dalam 2 tahun terakhir mampu menambah jumlah kolam budidayanya menjadi 35 kolam.

Sehingga hasil panen yang diraup oleh Muktasim mampu mencapai 10 hingga 15 ton ikan patin per bulan, dari yang sebelumnya hanya berkisar 5 ton per bulannya.

Tidak hanya pembudidaya ikan, pemanfaatan teknologi yang tepat juga terbukti mampu meningkatkan penjualan agen pakan ikan yang dikelola Basori. Pria asal Malang tersebut bahkan mampu melebarkan sayap bisnisnya ke Kediri dan Blitar dalam 4 tahun terakhir, alias sejak dirinya berkenalan dengan eFishery.

Ia mencatat dalam sebulan perusahaannya bisa memasok 70 hingga 150 ton pakan per bulan ke tiga kota tersebut. Pasok pangan ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan catatan 4 tahun lalu yang hanya berkisar 25 hingga 35 ton per bulan.

Soal angka, Basori juga mengungkapkan kalau angka pertumbuhan dalam bisnisnya hingga 70% dan kontribusi eFishery mencapai 35%. Angka tersebut menurut Basori bisa dicapai, karena eFishery bisa membuka akses pasar yang selama ini belum dijangkau.

Baca Juga: Hari Pangan Sedunia: Bagaimana Nasib Petani Bawang Merah di Tawangmangu?

“Saat perikanan tumbuh, maka pakan yang tersedia; baik itu protein hewani yang dihasilkan di proses hilir, ataupun protein nabati yang tersedia karena pengurangan konversi pakan yang lebih rendah di proses hulu, akan lebih banyak. Itulah menjadi dasar kenapa kami ada, untuk berkontribusi mengurangi isu kelaparan dunia,” Gibran menambahkan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI