Ditjenbun sangat memberi perhatian pada penggunaan benih unggul bermutu. Produktivitas kelapa sawit saat ini masih 3,6 ton/ha padahal potensi 6-8 ton minyak per ha. Peran benih sangat significant dalam upaya peningkatan produktivitas, sekitar 40-60% bila ditambah dengan penerapan GAP (Good Agricultural Practices).
“Awal yang baik berasal dari benih yang baik. Kalau benihnya jelek dipupuk berapa tonpun tidak akan meningkatkan produktivitas. Benih bukan segalanya tetapi segalanya dimulai dari benih. Kalau benihnya baik kebunnya pasti baik asal dirawat sesuai GAP,” pungkasnya.