Suara.com - Mantan kandidat presiden AS Hillary Clinton meminta negara di dunia untuk memberikan perhatian pada perkembangan aset kripto yang semakin berkembang.
Ia bahkan menyebut, kripto dapat mengancam peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia hingga menggoyahkan ekonomi.
Clinton menyampaikan hal ini dalam Forum Ekonomi Baru Bloomberg yang digelar di Singapura pada Jumat (19/11/2021) lalu.
Ia berharap negara-negara di dunia mulai memperhatikan kripto, sebagaimana dalam diskusi yang membahas beragam tantangan baru termasuk disinformasi dan kecerdasan buatan.
“Hal yang terlihat sebagai usaha menarik dan eksotis untuk menambang koin baru dan melakukan jual beli dengannya berpotensi menggoyahkan mata uang, menggoyahkan peran dolar sebagai mata uang cadangan, mengganggu ekonomi mulai dari yang kecil lalu membesar,” jelas mantan Menteri Luar Negeri AS tersebut.
Clinton bukanlah satu-satunya politisi AS yang menganggap kripto berbahaya bagi dolar AS. Mantan Presiden Donald Trump beberapa kali menyebut ia tidak menyukai kripto lantaran menyaingi dolar AS.
“Saya tidak ingin negara lain melukai atau meremehkan dolar dengan cara apapun,” tegas Trump.
Presiden nyentrik ini memang cukup kritis terhadap Bitcoin dan aset kripto. Saat masih menjabat sebagai presiden, ia menegaskan ia tidak menyukai Bitcoin dan kripto lain sebab bukan uang.
Menurut Trump, nilai kripto sangat volatil dan tidak memiliki patokan apapun. Aset kripto yang tidak teregulasi dapat menjadi alat tindak kriminal termasuk perdagangan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya.
Baca Juga: Maskawin Pernikahan Cupi Cupita Tetap Pakai Uang Kripto, Ini Tanggapan MUI
Pada 2020 silam, bank investasi Goldman Sachs mengaku khawatir terkait ancaman aset cadangan baru terhadap dolar AS.