Per awal tahun 2021 tingkat pengguna aktif media sosial 170 juta penduduk Indonesia, masyarakat juga sangat intens menghabiskan waktunya dengan social media, hal ini menuntut seorang PR harus adaptif mengkomunikasikan informasi kepada audiens dengan mengadopsi teknologi didalam menyampaikan informasi kepada publik.
Adopt, seorang PR harus meluangkan waktu untuk menambah skill baru untuk menjadi seorang praktisi PR yang handal, seorang PR harus mau beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Boy berpesan seorang praktisi PR/Corcomm aktif dengan teman-teman media baik itu jurnalis, editor, pimpinan redaksi, bahkan dengan institusi sehingga hubungan baik dengan media harus terus dibangun terus, sehingga informasi-informasi itu tidak ada yang miss interpretasi.
Dari pandangan sisi praktisi media, Tri Agung Kristianto mengatakan dalam paparannya berjudul “Komunikasi untuk Manusia”. Media konvensional hari ini, bedanya media arus utama dengan media sosial dan new media adalah media-media arus utama bermain di ranah manusia.
Media arus utama bermain di ranah kaki (lapangan) untuk membuktikan faktanya, kemudian dari kaki (lapangan) yang didapatkan di lapangan diolah dengan otak. Perpaduan ini menghasilkan satu nilai yang tidak mungkin dimiliki oleh media-media sosial atau media percakapan bahkan mungkin oleh jurnalisme warga yaitu nilai-nilai moralitas.
Menurutnya, sebuah media arus utama terikat dengan moralitas dan karena itu dia tidak bisa sembarangan membuat berita, mendistribusikan informasi yang dimiliki, wartawan tidak boleh bohong karena ada kode etik jurnalistik, ada 10 elemen jurnalisme yang mengendalikannya, ada undang-undang pers ada begitu banyak aturan termasuk aturan internasional yang kemudian membuat seorang wartawan itu bekerja di ranah kemanusiaan, dengan kaki, otak, dan moralitasnya.
Dalam kesempatan ini, Tri Agung juga memaparkan perbedaan antara produk-produk jurnalistik dengan produk-produk media informasi dan komunikasi lainnya. Dan ia juga memaparkan bagaimana koridor media berinteraksi dengan para perusahaan atau organisasi melalui corcom.