Ketiadaan 'fisik' membuat mereka leluasa untuk melakukan pertemuan tanpa membutuhkan lokasi yang pasti secara fisik dan tanpa khawatir digerebek pihak berwajib.
Sebagai contoh, upacara peringatan peristiwa 9/11 di AS yang digelar di dunia virtual dapat menjadi target serangan ekstremis. Pernikahan di metaverse dapat dibubarkan oleh kelompok yang tidak setuju dengan agama atau gender dari pasangan yang menikah.
Aktivitas ekonomi di metaverse dipastikan sangat terganggu jika aksi terorisme masuk ke dunia tersebut. Periset di Omaha menyarankan perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di metaverse untuk tidak mengizinkan dan menendang keluar pengguna yang melakukan tindakan terorisme.
Namun, mengutip dari Blockchainmedia, salah satu perusahaan yang sangat menggaung-gaungkan metaverse, Meta hingga kini belum dapat meyakinkan ketika berbicara soal sikap bertanggungjawab dan menghormati hak-hak pengguna di platform tersebut.