Wajah Baru Borobudur, Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2022 | 10:19 WIB
Wajah Baru Borobudur, Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
Candi Borobudur (pixabay.com/Saesherra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wajah baru Borobudur kini siap dinikmati oleh para wisatawan. Pemerintah telah melakukan revitalisasi, pembangunan infrastruktur, serta perbaikan jalan dan koridor sampai ke dalam area candi. Wisatawan kini dapat melihat kemegahan Borobudur secara langsung.

“Unsur pelestarian dan kemanfaatan ekonomi Borobudur harus dijaga agar dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Dengan bergotong royong kita dapat menjadikan Borobudur naik kelas, dari Destinasi Super Prioritas menjadi destinasi kelas dunia,” ungkap Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Septriana Tangkary.

Septriana turut menambahkan bahwa pariwisata dan UMKM harus satu frekuensi, berkualitas dan berkelanjutan.

“Dengan length of stay yang lebih panjang dan jumlah belanja yang lebih tinggi, memberi dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat dari yang terkecil hingga perekonomian Indonesia,” tambahnya.

Kemenparekraf, dalam hal ini, turut mendukung pengembangan pariwisata Borobudur, salah satunya dengan menerapkan tiga pilar strategi untuk aspek pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu invoasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menyatakan saat ini kita sedang berupaya untuk menciptakan legacy agar pariwisata bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.

“Aspek keberlanjutan ini bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, industri. Jadi bagaimana pariwisata ini bisa dinikmati manfaatnya oleh semua komponen masyarakat,” demikian terang Vinsensius.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan, juga turut menyampaikan bahwa pengembangan wisata di sekitar Borobudur dilakukan dengan tujuan candi tetap lestari serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.

“Pihak yang diizinkan naik ke candi harus menggunakan sandal upanat yang proses produksinya melibatkan masyarakat sekitar, sehingga sustainability-nya bisa dijalankan seiring dengan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitar Borobudur,” tambahnya.

Baca Juga: Nama Bupati Magelang Zaenal Arifin Dicatut untuk Penipuan TPQ, Begini Modusnya

Direktur TWC Borobudur, Edy Setijono, turut menyampaikan bahwa pengembangan kawasan Borobudur sebagai destinasi superprioritas menjadi generator penggerak untuk pengembangan wilayah Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang). Tidak hanya kemanfaatan sosial dan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat secara ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI