Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa peranan sektor Sumber Daya Alam (SDM) menjadi begitu penting dalam proses pemulihan ekonomi usai dihantam pandemi Covid-19.
Apalagi kata dia ketika harga sejumlah komoditas global meningkat, peranan sumbangan dan kontribusi sektor SDM menjadi begitu amat terasa bagi penerimaan negara.
"Dalam situasi harga komoditas yang melonjak seperti saat ini sumbangan dan kontribusi SDA terhadap penerimaan negara sangat penting dan diandalkan," kata Sri Mulyani dalam acara webinar bertajuk 'Digitalisasi sebagai Sarana Pencegahan Korupsi' di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Sri Mulyani menuturkan penerimaan negara yang disokong oleh kenaikan harga komoditas, terutama minyak dan gas bumi, ini akan mendukung pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi.
Ani sapaan akrabnya menuturkan penerimaan negara, terutama dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat drastis karena mahalnya harga komoditas global.
"Pada 2021, PNBP yang berasal dari SDA mencapai Rp149,5 triliun atau tumbuh 53 persen dari 2020," kata Sri Mulyani dalam webinar bertajuk 'Digitalisasi Sebagai Sarana Pencegahan Korupsi' pada Rabu (3/8/2022).
Bahkan dirinya yakin penerimaan PNBP yang berasal dari sumber daya alam hingga akhir tahun 2022 diproyeksi akan melalui target dalam Perpres 98/2022, yang sebesar Rp 481,6 triliun. Hal ini karena meningkatnya harga komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan gas bumi.
"Berdasarkan capaian tersebut, kami proyeksikan PNBP SDA pada 2022 akan melampaui realisasi tahun lalu dan melampaui target yang ditetapkan APBN maupun revisi yang ditingkatkan," optimisnya.
Asal tahu saja pada Semester I-2022 penerimaan PNBP SDA migas tumbuh 86,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), setara Rp74,6 triliun. Capaian tersebut telah memenuhi 53,6 persen dari target dalam Perpres 98/2022.
Baca Juga: Ibarat Sisi Dua Mata Pisau, Sri Mulyani Beberkan Dampak Tingginya Harga Komoditas
Secara rinci, capaian Rp74,6 triliun tersebut berasal dari minyak bumi sebesar Rp66,1 triliun dan gas bumi Rp8,4 triliun. Sementara PNBP SDA non migas tercatat tumbuh 101,8 persen (yoy) atau Rp40 triliun dan sudah memenuhi 45,8 persen dari target APBN.