Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merealisasikan kerja sama yang sebelumnya dibina Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping.
Salah satunya dengan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama perdagangan dan kontrak dagang antara asosiasi dan pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok untuk produk minyak kelapa sawit dan perikanan.
Dalam kesempatan yang sama, terjadi kontrak baru senilai USD2,6 miliar.
"Hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok telah menginjak tahun ke-72 dan acara penandatanganan hari ini merupakan bentuk realisasi tindak lanjut pertemuan bilateral pimpinan kedua negara pada akhir bulan Juli lalu terkait dengan komitmen pembelian Tiongkok atas 1 juta ton CPO serta produk pertanian dan perikanan Indonesia," ujar Zulkifli dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Dengan MoU itu, Zulkifli menyebut, bisa menangani hambatan produk perikanan Indonesia masuk ke pasar China. Selain itu, China bisa meningkatkan kerja sama perdagangan yang seimbang, saling menguntungkan, dan berkesinambungan bagi kepentingan kedua negara.
"Saya berharap penandatanganan ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO dan turunannya serta produk perikanan Indonesia ke Tiongkok," kata Zulkifli.
Zulkifli memastikan pembelian CPO dan produk turunannya oleh China tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tetap terpenuhi.
"Pemenuhan regulasi dalam negeri tetap diberlakukan. Skema Domestic Market Obligation dan Domestic Price Obligation bagi produsen minyak goreng dan industri CPO masih tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng tetap stabil," kata dia.
Pada Januari-Agustus 2022 ekspor produk kelapa sawit dan turunannya Indonesia ke China mencapai USD3,6 miliar. Bagi Indonesia, China merupakan merupakan salah satu pasar tujuan ekspor utama produk kelapa sawit Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, volume ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke China pada 2021 mencapai 6,6 juta ton. Nilai ini meningkat 14,17% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Top! China Teken Kesepakatan Beli Satu Juta Ton CPO dari Indonesia
Pada 2021 nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke China mencapai USD6,06 miliar, melonjak 82,87% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga komoditas CPO dunia dalam setahun terakhir.
Untuk sektor produk perikanan, Indonesia berada di peringkat ke-13 sebagai eksportir produk kelautan dan perikanan dengan pangsa ekspor 2,85% pada tahun 2021. Sedangkan, China menjadi negara eksportir perikanan utama di dunia dengan pangsa ekspor 9,70%.
Pada periode Januari-Agustus 2022 nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke China mencapai USD687,04 juta. Nilai tersebut meningkat 33% dari periode sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2021, ekspor produk perikanan Indonesia ke China mencapai 424,67 ribu ton dengan nilai sebesar USD 879,24 juta.