Jurus Jitu Jokowi Redam Inflasi Dipuji Pengamat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 12 November 2022 | 14:24 WIB
Jurus Jitu Jokowi Redam Inflasi Dipuji Pengamat
Ilustrasi inflasi. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Ini karena memang kita dari sisi produsen itu cukup tinggi ya inflasinya kemarin rilis BPS untuk berurusan sendiri 10% inflasinya. Sementara di sisi konsumen masih 5,7 persen jadi memang ada selisih yang cukup besar nih antara harga yang dibayar oleh produsen dengan harga yang diterima oleh konsumen dan itu masih ada ancaman sih untuk November dan Desember,” tuntasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan penurunan inflasi Indonesia berkat pengalaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Anda lihat tadi inflasi kita. Coba inflasi kita bisa kita turunkan, kenapa? Pengalaman presiden (Jokowi)," kata Luhut

Luhut menyinggung selama ini negara hanya melihat dari sudut pandang bank, di mana harus menaikkan suku bunga acuan baru bisa menurunkan inflasi.

"Enggak. Presiden bilang, 'pengalaman saya Pak Luhut, dari tempat produksi ke tempat penjualan, ini kan cost transportasi, ya subsidi saja itu. Jadi harga di sini (tempat produksi) sama di sini (tempat penjualan)'. Ya benar, turun sekarang inflasi kita," jelasnya.

Luhut mengatakan orang Indonesia harus bangga dengan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi yang dinilai kampungan tapi efektif mengendalikan laju inflasi.

"Sebenarnya ada hal-hal kampungan yang kita kerjakan, tapi it works. Jadi orang-orang yang sekolah kayak Pandu dia tahunya Bank Indonesia saja. Jadi ada yang non-Stanford juga bisa membuat pengaruh," ucap Luhut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan sebesar 5,71 persen pada Oktober 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Tingkat inflasi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 5,95 persen.

Sementara, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 1,81 persen pada kuartal III 2022. Dengan realisasi itu, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,72 persen secara tahunan (year on year).

Baca Juga: Kemenkeu: Kenaikan Cukai Rokok Tidak Berdampak Besar Terhadap Inflasi

Luhut juga sempat menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 yang menyentuh 5,72 persen. Menurutnya, banyak orang yang menganggap remeh ekonomi Indonesia yang solid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI